Cerita Pengantin di Surabaya Batalkan Resepsi Nikah

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengundang dua pasangan pengantin yang rela meniadakan resepsi pernikahan untuk mencegah pandemi Covid-19
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memberikan bingkisan kepada pasangan pengantin Irra Chorina Octora dan Yavuz Ozdemir di Gedung Grahadi Surabaya. (Foto: Pemprov Jatim/Tagar)

Surabaya - Pandemi Covid-19 atau virus corona harus dirasakan pahit pasangan pengantin Irra Chorina Octora dan Yavuz Ozdemir. Bagaimana tidak, Irra sudah menyebar 150 undangan resepsi pernikahannya dengan warga negara Turki tersebut.

Uang sebesar Rp 32 juta untuk membayar katering pun sudah terbayarkan. Meski demikian, Irra bersyukur dapat melangsungkan akad pernikahan di Masjid Al Akbar Surabaya. Tak hanya itu saja, undangan akad nikah Irra dan Yavuz harus dibatasi oleh pengelola Masjid Al Akbar Surabaya yakni maksimal 25 orang.

Seharusnya kita nikah 29 Maret 2020, tapi dianya (suami) ketakukan sendiri, takutnya malah 29 Maret nanti tidak jadi nikah.

Seiring tambah menyebarnya Covid-19, Warga Candi Lontar Surabaya tidak punya pilihan harus memajukan jadwal akad nikahnya.

"Seharusnya kita nikah 29 Maret 2020, tapi dianya (suami) ketakukan sendiri, takutnya malah 29 Maret nanti tidak jadi nikah. Makanya kami usahakan di KUA (Kantor Urusan Agama), pihak masjidnya dikoordinasikan tenyata bisa dilakukan 25 Maret," ujar Irra usai melangsungkan akad nikah di Gedung Negara Grahadi, Rabu 25 Maret 2020.

Irra juga harus merasakan hampa karena akad nikahnya tidak disaksikan oleh pihak keluarga suami. Keluarga mempelai laki-laki tidak bisa menyaksikan prosesi sakral tersebut karena Pemerintah Turki masih memberlakukan Lockdown. Akibatnya akses keluar masuk dari menuju ke negara di kawasan Eurasia tersebut ditutup.

Wanita berusia 29 tahun itu kini hanya bisa berharap agar pihak katering memahami situasinya. Uang yang sudah dibayarkan bisa dikembalikan untuk modal ke negara asal suaminya, Turki.

"Untuk saat ini saya masih koordinasi sama Rumah Makan Agis, apa bisa dana tersebut bisa kembali ke saya. Hari ini kami mau ketemu langsung sama owner-nya untuk koordinasi dan negosiasi," terangnya.

Usai melangsungkan akad nikah, Irra - Yavuz diundang oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ke Grahadi. Selain Irra-Yavuz, Khofifah juga mengundang pasangan Amal Fatchullah duda asal Surabaya dan Diana Anggraini janda asal Surabaya untuk melakukan tasyakuran bersama.

Khofifah sangat berterima kasih kepada kedua mempelai karena sudah merelakan untuk menaati anjuran pemerintah.

"Mereka bisa mengendalikan diri untuk melakukan pernikahan dan menunda resepsi pernikahan mereka," kata Khofifah.

Khofifah sebenarnya tidak dapat berbuat banyak. Namun masyarakat harus dapat memahami merebaknya virus corona sehingga Pempov Jatim membuat kebijakan agar membatasi ruang gerak masyarakat. Nuansa pernikahan yang biasanya sangat sakral kini harus dilalui dengan penuh haru, karena hanya dihadiri segelintir orang keluarga.

Khofifah berharap, pernikahan Irra dengan Yavuz ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat.

"Masih ada di kampung-kampung. Tentu harapan kita keramaian-keramaian itu akan terus kita kurangi dan kita hentikan. Kecuali untuk urusan yang penting seperti pasar taradisional," tuturnya. []

Berita terkait
Risma Perbanyak Bilik Sterilisasi Covid-19 Surabaya
Pemkot Surabaya akan menyebarkan bilik sterilisasi Covid-19 hingga tingkat kelurahan di Surabaya sebagai pencegahan pandemi virus corona
Polisi Tangkap Guru di Pamekasan Sebar Hoaks Corona
Meski telah menyebarkan informasi hoaks virus corona, Polsek Pademawu belum menetapkan MS sebagai tersangka dan menunggu gelar perkara.
Khofifah Sebar 7.100 APD ke 64 RS Rujukan Covid-19
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan pembagian APD ke 64 RS rujukan Covid-19 tidak sama, tergantung dari jumlah bed dan tenaga medis.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.