Sleman - Puluhan ular kobra yang meneror keluarga Fikar, 40 tahun di rumahnya yang berada di Kampung Blendungan, Sumbersari, Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, dinilai tak jauh dari hal mistis. Konon, ada sebuah tempat yang dinamai Mbah Jengger.
“Ada bangunan kecil kosong seperti rumah. Orang menyebutnya Mbah Jengger atau ular jengger. Sekitar 500 meter jaraknya dari rumah saya,” kata Fikar saat berbincang dengan Tagar, Senin, 18 Januari 2021.
Baca Juga:
Pria yang bekerja di instansi Pemerintah Kabupaten Bantul bagian Dinas Perdagangan ini mengaku, orang-orang meyakini bahwa ular-ular yang kerap muncul di pemukiman warga berasal dari sana. Di samping rumah Mbah Jengger, terdapat dua makam kebun.
Dia mengaku, setiap dirinya mendengar kata Mbah Jengger, akan menunjukkan reaksi seolah-olah ketakutan. “Wedi aku nek denger Ular Jengger iki (takut aku kalau dengar Ular Jengger ini),” ucap dia.
Ada bangunan kecil kosong seperti rumah. Orang menyebutnya Mbah Jengger atau ular jengger. Sekitar 500 meter jaraknya dari rumah saya.
Tentang Mbah Jengger ini, Fikar sendiri tidak dapat membenarkan hal tersebut. Sebab, informasi tentang Mbah Jengger hanya diperoleh dari mulut ke mulut dan belum ada bukti nyata.
Yang pasti, Fikar mengaku, dirinya mulai akrab bertemu dengan ular berkepala mirip sendok ini sejak tiga tahun terakhir, tepatnya saat Fikar tinggal di rumah kelahiran sang istri. “Sejak itu ketemunya ular terus. Saya asli Godean, Sleman. Di sini (Moyudan) rumah istri,” ungkapnya.
Fikra, warga Kampung Blendungan, Sumbersari, Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, dengan senjata andalannya mengeksekusi ular kobra. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah)
Semenjak itu, ayah dua anak tersebut kerap mengeksekusi ular kobra yang muncul di halaman rumahnya. Tidak terhitung, berapa banyak ular kobra yang sudah dieksekusi. Bahkan tidak hanya kobra, ular lainnya seperti ular weling dan ular hijau juga eksis di lingkungan permukiman warga sekitar.
“Beberapa hari ke belakang, dalam sehari saya bisa eksekusi minimal satu ular. Pernah sampai empat ular. Setelah itu saya jadi kepikiran kok banyak sekali ular yang eksekusi,” ujarnya.
Pernah sewaktu ketika, seekor anak kambing milik ayah mertuanya tiba-tiba hilang dari kandang. Kala itu, ia menduga, ular kobra jantan telah memakannya. “Selama ini yang muncul itu kan anak-anak ular kobra. Artinya ada induknya tapi saya belum pernah lihat,” kata Fikar.
Penampakan ular kobra di Kampung Blendungan, Sumbersari, Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. (Foto: Istimewa))
Sebelumnya Tagar, memberitakan, warga di Kampung Blendungan, Sumbersari, Kapanewon Moyudan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta kerap diteror dengan kehadiran ular kobra. Fikar, 40 tahun, bercerita, terhitung sampai saat ini, sudah mengeksekusi hewan berbisa hingga puluhan ekor ular.
Terlebih lagi saat musim penghujan seperti sekarang, kobra kerap muncul di tengah pemukiman warga. “Yang terhitung ada 16 ekor ular kobra. Yang tidak terhitung lebih banyak lagi,” katanya.
Baca Juga:
Satu pedang berukuran lumayan panjang dan juga bambu yang dipasang paku ujungnya menjadi senjata Fikar kala mengaksesi ular kobra. Namun seiring berjalannya waktu, anak-anak ular kobra seakan tidak ada habisnya muncul di sekitar rumahnya.
Hal yang mengerikannya lagi, kobra pernah masuk ke dalam rumah yang dihuni 4 orang kepala terdiri dari dua anak dan satu istrinya beserta Fikar sendiri. Fikar menilai, Kobra seolah-olah sedang meneror dia dan keluarga kecilnya. “Kok saya seperti mendapat ancaman dari ular. Saya kepikiran apa karena matiin ular, teman-temannya malah pada datang,” ungkapnya. []
