Ceko Darurat Virus Corona, Paris di Prancis Siaga Tinggi

Pendemi virus corona terus bergejolak di banyak negara, Ceko tetapkan keadaan daruta dan Paris dengan status siaga tinggi
Antre menunggu tes Covid-19 di Praha (Foto: dw.com/id).

Jakarta - Republik Ceko kembali berlakukan keadaan darurat setelah menghadapi tingkat infeksi virus corona yang tinggi. Di Prancis, Kota Paris juga memperketat aturan terkait dengan virus corona karena angka infeksi meningkat tajam.

Pemerintah Ceko di bawah Perdana Menteri Andrej Babis memutuskan pemberlakukan keadaan darurat karena "peningkatan pesat" infeksi virus corona selama beberapa hari terakhir.

Dengan penerapan situasi darurat corona, pemerintah sekarang bisa membatasi kebebasan berkumpul warga, dan pengadilan akan dapat mengenakan denda yang lebih tinggi untuk pelanggaran pedoman keselamatan corona.

Keadaan darurat sudah pernah diberlakukan dari pertengahan Maret hingga pertengahan Mei 2020, namun kali ini perbatasan Ceko akan tetap dibuka.

Untuk acara dan perkumpulan massa, jumlah peserta maksimal sekarang dibatasi hanya 10 orang untuk acara dalam ruangan dan 20 orang untuk acara di luar ruangan. Olahraga profesional harus dimainkan tanpa penonton.

Bisnis, toko dan restoran tidak terpengaruh oleh peraturan tersebut. Puncak baru infeksi harian C-19 dicapai pada hari Jumat, 2 Oktober 2020.

Menurut otoritas kesehatan Uni Eropa ECDC, rata-rata 303,3 orang per 100.000 penduduk terinfeksi virus di Republik Ceko dalam 14 hari terakhir. Hanya Spanyol yang memiliki angka lebih buruk, dengan rata-rata 319,3 orang.

Kota Paris Siaga Maksimum

Di Prancis, Menteri Kesehatan Olivier Veran mengumumkan akan meningkatkan siaga corona namun "penutupan total" kafe dan bar di Paris tidak akan dilakukan. Restoran di Paris akan diizinkan untuk tetap buka - tetapi di bawah pembatasan yang diperketat.

Kantor Perdana Menteri Prancis hari Minggu, 4 Oktober 2020, mengumumkan status siaga tertinggi virus corona setelah menghadapi angka infeksi C-19 "yang mengkhawatirkan." Walikota Paris, Anne Hidalgo, mengatakan akan mengamati situasi dengan seksama dan jika perlu menetapkan aturan baru.

Prancis melaporkan hampir 17.000 kasus virus korona baru pada hari Sabtu, 3 Oktober 2020, saja, jumlah harian tertinggi sejak negara itu memulai tes C-19 secara luas. Angka dari badan kesehatan regional ARS menunjukkan, kasus virus korona baru tetap di atas 250 per 100.000 orang di Paris

Pasien virus corona sekarang menempati lebih dari 30 persen tempat perawatan intensif di wilayah Paris. "Tidak ada pembenaran untuk penyangkalan," kata direktur kesehatan wilayah Paris Aurelien Rousseau hari Minggu. "Angka-angka itu seperti apa adanya, dan situasinya sangat berat."

Kota-kota besar Prancis lainnya, termasuk Lille, Lyon, Grenoble dan Toulouse, juga berada di dekat batas siaga maksimum dan tindakan serupa dengan Paris juga bisa diberlakukan (dw.com/id). []

Berita terkait
Corona, Prancis Resesi Ekonomi Terparah Sejak 1945
Pandemi virus corona Covid-19 membuat banyak sektor usaha di Prancis yang terpapar, sehingga negara itu masuk ke resesi ekonomi.
Prancis Ingatkan Bahaya Efek Samping Obat Corona
Badan Keamanan Obat-obatan Prancis memperingatkan tentang potensi efek samping yang serius dari uji coba obat anti virus corona Covid-19.
Menkes Prancis Sebut Virus Corona Jadi Wabah
Ada "risiko yang masuk akal" bahwa berjangkitnya virus corona dapat berubah menjadi wabah yang menyebar ke seluruh dunia
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)