Cegah WNI Masuk ISIS, Indonesia Tempatkan Densus 88 di Turki

"Dipilih dari Densus karena mereka terbiasa menangani terorisme. Tentunya syarat lain harus bisa bahasa Inggris, pernah tugas ke luar negeri," katanya.
Densus 88 (Foto: Ist)

Jakarta, (Tagar 31/3/2017) - Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Pol H.S. Maltha mengatakan Indonesia segera menempatkan Atase Kepolisian di Ankara, Turki, pada Juni 2017 guna mencegah sejumlah WNI di Turki yang hendak ke Suriah untuk bergabung dengan organisasi radikal, ISIS.

"Rencananya Juni akan ditandatangani MoU dengan Turki. Keberadaan Atase Kepolisian di Ankara sangat dibutuhkan," kata Irjen H.S. Maltha dalam pesan singkat di Jakarta, Jumat (31/3).

Ia menjelaskan akan dipilih tiga orang dari Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri untuk ditempatkan sebagai Atase Kepolisian di Ankara.

Maltha mengatakan tiga anggota Densus dengan pangkat Kombes kini sedang diseleksi. Nantinya mereka akan ditempatkan di Ankara selama dua tahun dan bisa diperpanjang masa tugasnya.

"Dipilih dari Densus karena mereka terbiasa menangani kasus terorisme. Tentunya syarat lain mereka harus bisa bahasa Inggris, pernah tugas ke luar negeri," katanya.

Penempatan atase polisi di Turki sangat penting untuk mencegah pihak-pihak yang mencoba menyeberang dari Turki ke Suriah. "Banyak orang yang menyeberang ke Suriah untuk gabung dengan ISIS. Kami coba mencegahnya," katanya.

Pihaknya mencatat hingga saat ini sedikitnya ada 300 orang WNI yang berupaya menyeberang dari Turki ke Suriah. (fet/ant)

Berita terkait
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.