Cegah Corona, Imbauan MUI Pamekasan: Jauhi Maksiat

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akhirnya mengeluarkan keputusan status darurat virus corona.
Pengurus Masjid Al Akbar Surabaya menerapkan pengecekan suhu tubuh jamaah Salat Jumat untuk mencegah penyebaran Covid-19 atau virus corona. (Foto: Dokumen Tagar/Haris D Susanto)

Pamekasan - Pandemi virus corona atau Covid-19 menjadi perhatian sejumlah daerah dengan mengeluarkan imbauan kepada warga. Seperti dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pamekasan yang mengeluarkan surat imbauan kepada masyarakat.

Imbaun MUI tersebut tertulis resmi melalui surat bernomor: 155/MUI/PMK/III/2020 ditandatangani Ketua MUI Pamekasan Ali Rahbini dan Sekretaris Imam Santoso. Dalam surat imbauan tersebut, terdapat tiga poin penting agar terhindar dari virus corona.

Ini instruksi juga berlandaskan pada Fatwa MUI Pusat nomor 14 tahun 2020, yang intinya ubudiyah dan ukhuwah Islamiah umat Islam harus terus dipelihara

Ketua MUI Pamekasan Ali Rahbini membenarkan adanya tiga imbauan penting kepada masyarakat untuk mencegah pandemi virus corona. Ia mengaku poin imbauan mengacu pada peningkatkan ubudiyah antar sesama muslim dan meninggalkan perbuatan maksiat.

Menurut Ali, praktik ubudiyah umat Islam di daerah masih belum bisa ditiadakan, termasuk dalam meramaikan masjid, sekalipun sudah ada imbauan pemerintah untuk mengurangi aktivitas di tengah mewabahnya virus corona.

"Ini instruksi juga berlandaskan pada Fatwa MUI Pusat nomor 14 tahun 2020, yang intinya ubudiyah dan ukhuwah Islamiah umat Islam harus terus dipelihara," kata Ali kepada Tagar melalui telepon, Jumat, 20 Maret 2020.

Ali menjelaskan, pemerintah sah-sah saja memberi imbauan kepada masyarakat agar mengurangi aktivitas untuk tidak bersentuhan atau berhubungan dengan kerumunan massa. Tapi masalah ibadah, dirasa masih belum urgensi.

"Virus corona tetap diantisipasi, masyarakat jangan panik. Tingkatkan dengan berdoa, dzikir dan banyak baca Alquran," tutur Ali.

Sekadar diketahui, tiga poin imbauan MUI Pamekasan pencegahan virus corona yakni, pertama meningkatkan taqwa kepada Allah serta memperbanyak doa, zikir, taubat, istigfar, membaca alquran, salawat, bersedekah dan memakmurkan masjid.

Poin selanjutnya yakni menjauhi perbuatan maksiat, sebab perbuatan dimaksud bisa menyebabkan turunnya bala' dari Allah. Dan poin ketiga yakni pihak berwenang agar menutup tempat-tempat memfasilitasi perbuatan maksiat.

Pemprov JatimGubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak melakukan jumpa pers di Gedung Grahadi Surabaya, Jumat 19 Maret 2020. (Foto: Dokumen Tagar/Haris D Susanto)

Khofifah Tetapkan Status Darurat Corona di Jatim

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengeluarkan status darurat virus corona untuk wilayah Jatim. Hal ini merujuk pada data jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Menurut Khofifah, jumlah orang diindikasi di Jatim sudah cukup banyak, yakni 9 orang dinyatakan positif, 91 orang ODP dan 36 orang PDP.

"Penyebaran ODP dan PDP ini disebut hampir berada di seluruh wilayah Jatim. Maka dari itu, kami telah mengeluarkan status Keadaan Darurat Bencana Penyakit akibat Covid-19 di Jawa Timur," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Jumat 20 Maret 2020.

Tak hanya itu, status darurat virus corona ini juga mengacu pada pasa keputusan nomor surat no.188/108/KPTS/013/2020. Khofifah mengatakan hal ini mengacu pada Keputusan Kepala BNPB no.13.A/2020.

"Iya, kita mengacu keputusan kepada BNPB," imbuh dia.

Dari peningkatan status Keadaan Darurat Bencana Penyakit akibat Covid-19 ini, Khofifah menambahkan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak. Langkah ini dilakukan untuk meminta bantuan tracing atau pelacakan orang-orang yang telah melakukan kontak dengan pasien positif virus corona.

"Kami sudah mengkoordinasikan dengan Kodam V/Brawijaya Pak Pangdam dan Kapolda Jatim bahwa di dalam proses tracing, saya berharap mereka melakukan berbagai percepatan penanganan antisipasi dan kuratifnya. Kemarin ada IDI Jatim dan lainnya. Mereka telah membentuk satgas," ujar dia.

Corona Tak Menyebar Lewat Udara

Ketua Penyakit Infeksi Emerging dan Remerging (Pinere) RSU dr Soetomo, dr Soedarsono memberikan sejumlah tips agar masyarakat tidak tertular. Ia menjelaskan virus corona ini tidak melayang-layang di udara seperti bayangan masyarakat.

"Tidak, seeperti itu, jadi banyak masyarakat yang (berpikir virusnya) melayang-layang di udara, itu tak benar. Namanya bakteri, virus atau jamur itu ya bukan hidup di udara bukan yang dibayangkan masyarakat," ujar Soedarsono.

Soedarsono melanjutkan, virus corona dapat menular lewat droplets yang terpercik saat pasien positif batuk hingga bersin.

Melihat kondisi ini, ia pun menyarankan masyarakat yang sedang berada di kerumunan orang banyak, agar menggunakan masker.

"Boleh saja kalau kita berada di kerumunan yang tidak terhindari, dan kita tidak tahu kanan kiri kita sakit atau tidak ya monggo pakai masker," ucap dia.

Sayangnya, dr Soedarsono tak memperkenankan masyarakat menggunakan masker jika sedang dalam kondisi sendirian. Alasannya, menurutnya sangat aneh sendiri, tapi pakai masker.

"Tapi kalau misalnya berada sendirian, tentu menjadi aneh seseorang di lapangan (sendirian) memakai masker, itu kan jadi aneh. Seolah tidak begitu," tambah dia.

Selain itu, dr Soedarsono juga menambahkan masyarakat yang sedang batuk atau flu, baiknya memakai masker. Agar penularan ini bisa diantisipasi.

Sementara untuk masyarakat hingga tim medis yang sedang merawat orang yang sakit, sebaiknya juga menggunakan masker untuk mengantisipasi penularan.

"Masker dipakai orang yang sakit, atau orang yang sedang merawat orang sakit," harap dia.

Tak hanya itu, dr Soedarsono mengingatkan masyarakat agar tetap menerapkan jarak aman sejauh 1 meter dengan orang lain. Karena seseorang mengalami batuk hingga bersin, droplet atau percikannya bisa terhisap orang lain yang jaraknya dekat.

"Terpenting adalau masyarakat menerapkan pola hidup sehat dengan senantiasa mencuci tangan dengan sabun dan hand sanitizer," kata dia. []

Berita terkait
Khofifah Meniadakan Salat Jumat di Pemprov Jatim
Gubernur Jatim mengimbau kepada daerah zona merah virus corona seperti Surabaya dan Kota Malang untuk tak melaksanakan Salat Jumat.
SOP Khusus Salat Jumat di Masjid Al Akbar Surabaya
Pengurus Masjid Al Akbar Surabaya menerapkan SOP dengan memeriksa jemaah dengan Thermal Gun, memberikan masker dan Hand Sanitizer.
Bertambah Satu, Pasien Positif Corona Warga Surabaya
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengataakan akan melakukan Rapid Test setelah bertambahnya jumlah pasien positif virus corona.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.