Cawapres Jokowi Berinisial M

Cawapres Jokowi berinisal M. Ini bocoran siapa cawapres Jokowi. Pilpres 2019 makin dekat.Pertemuan-pertemuan makin gencar.
Cawapres Jokowi Berinisial M | Presiden Joko Widodo (tengah) bersantap siang bersama Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (kanan), Ketua Umum PSI Grace Natalie (kedua kiri) dan Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono (kiri) di beranda Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/7/2018). Presiden Joko Widodo dalam akun instagramnya (@jokowi) menyatakan orang-orang muda yang kini berada di level atas kepemimpinan partai membawa pikiran, semangat dan kegairahan baru di dunia politik Indonesia. (Foto: Antara/Biropers-Intan)

Jakarta, (Tagar 1/8/2018) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersantap siang bersama Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia Hary Tanoesoedibjo, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie, dan Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Diaz Hendropriyono di beranda Istana Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/7). 

Presiden Joko Widodo dalam akun Instagram-nya menyatakan orang-orang muda yang kini berada di level atas kepemimpinan partai membawa pikiran, semangat dan kegairahan baru di dunia politik Indonesia.

Pada Selasa (31/7) siang dalam perbincangan dengan Tagar News di kantor Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di kawasan Wahid Hasyim, Tanah Abang, Grace Natalie menyebutkan isi pembicaraan dalam pertemuan dengan Presiden tersebut. Di antara pembicaraan itu dibahas mengenai calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2019.

Berikut petikan wawancara singkat dengan Grace Natalie terkait bocoran cawapres Jokowi.

Pertemuan kemarin, Sabtu 28 Juli, pertemuan ke berapa dengan Presiden?

Pertemuan keempat. 

Mengenai siapa cawapres Jokowi, apa masukan PSI?

PSI menyampaikan hasil poling online yang kami lakukan beberapa minggu lalu, diikuti 70 ribu lebih partisipan. Hasilnya cawapres unggulan pertama Mahfud MD, kemudian tertinggi berikutnya adalah Luhut Binsar Pandjaitan, ketiga suara terbesar adalah Sri Mulyani.

Apa yang disampaikan Presiden terkait cawapres?

Yang kami lihat, Presiden Jokowi ingin menjaga soliditas partai koalisi, bahwa siapa pun yang kelak ia pilih akan diterima semua partai. 

Presiden menyebut nama cawapres?

Ya. Tiga nama.

Siapa?

Tidak bisa diungkapkan (tertawa).

Inisial?

(Diam sesaat) M.

Mahfud MD? Ma'ruf Amin? Moeldoko?

Semua M (tergelak).

Grace Natalie menyampaikan PSI sebagai salah satu partai koalisi pendukung Jokowi dalam Pilpres 2019, menyerahkan sepenuhnya pada Jokowi untuk memilih cawapresnya. Ia percaya satu nama yang kelak diputuskan Jokowi sebagai pendampingnya adalah yang terbaik dari berbagai aspek dengan pertimbangan mendalam.

Pada Selasa malam (31/7) di restoran Grand Garde Bogor, Presiden Joko Widodo santap bersama dalam suasana santai dengan 9 orang sekjen partai pendukungnya. Yaitu Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni, Sekjen NasDem Jhonny G Plate, Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding, Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus, Sekjen Hanura Harry Lontung Siregar, Sekjen Perindo Ahmad Rofiq, Sekjen Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Verry Surya Hendrawan.

Jhonny G Plate Sekjen NasDem menjelaskan, pertemuan itu membicarakan teknis kampanye sekaligus tim pemenang Pilpres 2019.

Ia mengatakan, ratusan ribu calon anggota legislatif (caleg) akan dijadikan juru kampanye dan dibekali data capaian pemerintah untuk memenangkan Joko Widodo dalam Pilpres 2019.

"Untuk menghindari supaya jangan sampai pemilu kita ditandai berita hoaks, maka akan dihadapi dengan counter isu yang rasional dari data dan fakta. Kami bicara dalam kampanye, terkait dengan fakta," kata Sekjen NasDem Jhonny G Plate di Bogor, Selasa malam (31/7), mengutip Antara.

"Caleg dari partai koalisi itu rata-rata sekitar 20 ribu lebih per partai. Gabungan parpol koalisi Pak Jokowi itu lebih dari 150 ribu caleg dan mereka itu adalah hierarkis mulai dari pusat, provinsi, kabupaten dan kota. Mereka ini langsung sampai di garis depan karena ini pemilu serentak, maka caleg menjadi garis terdepat yang efektif," tambah Jhonny.

Para caleg sebagai jurkam itu akan dibekali sosialisasi program-program pemerintah dan capaian kabinet kerja, termasuk mengenai angka kemiskinan berdasarkan data Balai Pusat Statistik (BPS).

"Yang kedua soal saksi, gabungan saksi parpol koalisi untuk pilpres juga ada banyak. Kalau ada 850 ribu TPS (tempat pemungutan suara), satu partai dua orang saksi per TPS, per partai sudah 1,7 juta, dikali 9 partai. Jadi hal-hal teknis seperti itu dibicarakan, bagaimana menjaga agar kualitas demokrasi kita, kualitas pemilu kita menjadi lebih baik," katanya.

Di tempat yang sama, Hasto Kristiyanto Sekjen PDIP menyatakan program sosialisasi ke caleg juga sudah berjalan saat ini.

"Sosialisasi ini sudah berjalan masing-masing. Tadi dari Golkar sudah menyampaikan, bagaimana menyosialisasikan keberhasilan Pak Jokowi sudah disampaikan. Dari partai-partai rata-rata sudah menyampaikan hal itu semua," kata Hasto.

Arsul Sani Sekjen PPP Arsul Sani menambahkan, bahwa akan ada tim khusus juga yang menggodok program Jokowi yang akan ditawarkan ke masyarakat pada kampanye.

"Dari tim ahli Pak Jokowi, para ahli yang menyampaikan dukungan kepada Pak Jokowi secara perorangan. Tim ahli banyak karena masing-masing misalnya bidang hukum itu ada sendiri, pertanian ada sendiri," kata Arsul.  

Tim ahli, jelas Arsul, berasal dari luar parpol.

"Tim ahli dari luar, nanti setelah mereka selesai dengan program, sebut saja Nawacita jilid dua, kemudian diberikan ke parpol. Ketua timnya belum kita tentukan, itu nanti Pak Jokowi dan ketua umum parpol," tambah Arsul. [o]

Berita terkait
0
Kesengsaraan dalam Kehidupan Pekerja Migran di Arab Saudi
Puluhan ribu migran Ethiopia proses dideportasi dari Arab Saudi, mereka cerita tentang penahanan berbulan-bulan dalam kondisi menyedihkan