Jakarta - Bagi pengendara sepeda motor yang kehujanan dan smartphone-nya kebasahan sebaiknya jangan langsung digunakan. Keluarkan airnya dan matikan. Langkah ini berlaku juga untuk ponsel yang terjatuh ke genangan air.
Dikutip dari situs Tech Advisor, seperti dilansir Antara, Senin, 3 Januari 2020, setelah ponsel mati lepaskan kartu SIM dan komponen lain yang dapat diakses, kemudian gosok hingga kering dengan handuk atau kain kering. Goyangkan perangkat dengan perlahan untuk mengeluarkan air dari port.
Saat ini hampir semua ponsel mengusung konsep unibody, di mana baterai atau komponen internal lainnya tidak bisa diakses, dan satu-satunya cara untuk mengakses internal adalah melalui layar.
Namun, kita tidak disarankan untuk melakukan hal itu, karena akan dapat membatalkan garansi, atau bahkan berpotensi merusak perangkat. Meski begitu, sisi baiknya, adalah perangkat dengan model tersebut biasanya kurang rentan terhadap kerusakan air.
Selanjutnya, letakkan ponsel ke dalam mangkuk berisi beras, dan kubur ponsel dalam beras. Sebab, beras dapat meresap air dengan baik. Kemudian, diamkan selama 24 jam.
Setelah 24 jam, kita dapat memasang kembali perangkat, kemudian menyalakannya. Jika tidak berhasil, masukkan kembali ke dalam beras dan coba lagi keesokan harinya, atau menghubungi pusat servis terdekat.
Selain beras, kita dapat menggantinya dengan gel silika. Jika kita memiliki lemari yang hangat di rumah, taruh perangkat pensel kita di lemari itu, sehingga dapat membantu mengeluarkan kelembaban dalam ponsel.
Perlu diingat, kata kuncinya adalah hangat, bukan panas. Hindari segala tindakan untuk “memanaskan” ponsel. Misalnya, jangan taruh ponsel di mesin pengering walaupun berada di dalam kaus kaki atau sarung bantal. Jangan pula mencoba mengeringkan ponsel dengan pengering rambut atau hairdyer. []