Jakarta – Menjalankan sebuah bisnis menjadi hal yang lumrah dengan terjadinya pasang surut pada omset penjualan. Terlebih di masa pandemi seperti sekarang ini, banyak bisnis terdampak. Omzet penjualan sampai terjun bebas.
Berikut ada berbagai cara untuk menjaga omzet penjualan supaya stabil terus selain dengan penawaran promo atau diskon.
1. Jual produk yang jadi kebutuhan masyarakat
Minat konsumen berubah dari waktu ke waktu, tetapi ada beberapa produk yang minatnya tetap sama dan menjadi kebutuhan masyarakat. Sebagai contoh, sepatu hitam untuk anak sekolah.
Tak perlu iming-iming diskon atau promo menarik lain, sepatu hitam tetap saja banyak peminatnya. Karena sudah menjadi kebutuhan masyarakat atau konsumen, sehingga omzet penjualan bisa tetap stabil.
2. Punya pangsa pasar yang luas
Agar omzet penjualan selalu stabil, sebaiknya jangkau pasar yang luas. Artinya produkmu bisa dipakai atau dikonsumsi atau dipakai semua orang dari segala jenis umur dan latar belakang.
Jadi, bukan produk yang hanya khusus untuk orang tertentu saja, misal orang dewasa atau orang tua saja. Jika konsumen anak-anak menurun, ada kalangan konsumen lain yang membeli, bahkan meningkat.
3. Harga yang merakyat
Produk mahal biasanya ditujukan untuk kalangan menengah ke atas atau hanya kalangan atas saja. Sedangkan produk yang harganya merakyat bisa dipakai siapa saja, termasuk orang kaya yang doyan produk murah meriah.
Dengan banyaknya pembeli yang dapat dijangkau, kamu tidak perlu obral diskon atau promo apapun. Pastikan saja jika stok barang selalu ada, supaya konsumen bisa mendapatkan produkmu kapanpun.
4. Membangun relasi dengan konsumen
Cara lainnya membangun hubungan baik dengan konsumen adalah membuat konten semenarik mungkin agar pelanggan tertarik membeli produk kamu. Customer engagement dapat menjadi jembatan yang membuat bisnis dapat terus menghasilkan keuntungan yang diharapkan. Jadi, ini cara yang bagus untuk menjaga omzet penjualan tetap stabil.
5. Melakukan inovasi produk
Sesekali keluarkan produk terbaru. Bisa membuat produk baru, atau rebranding maupun repacking produk lama. Kehadiran produk baru biasanya akan meningkatkan kembali minat konsumen. Sebelum melakukan inovasi produk, lakukan riset pasar, dan strategi lainnya untuk mengurangi potensi produk gagal di pasaran.
Dalam berbisnis, produk yang diciptakan sebaiknya unik atau berbeda dari produk lain. Tujuannya agar produk mudah dikenali pembeli. Selain itu, Sebaiknya kenali apa yang menjadi keunikan dari produkmu sendiri.
Keunikan ini adalah kekuatan yang tidak dimiliki para pesaing pada produknya, jadi produk kamu akan tetap eksis. Dengan begitu, selain mengeluarkan diskon dan promo kamu tetap dapat menstabilkan penghasilanmu.[]
(Ratu Mitha Amelia)
Baca Juga:
- Kosmetik Ilegal di Makassar Beromzet Miliaran Rupiah
- Sharp Indonesia Targetkan Omzet Penjualan Rp 12 Triliun di 2021
- Tokopedia Tingkatkan Omzet Wearing Klamby Hingga 30 Persen
- Omzet Naik, PLN Dukung Usaha Kopi Pesantren di Cilegon