Cantelan Merah Putih, Wujud Kepedulian Warga Sleman

Warga Sleman, Yogyakarta mencantelkan makanan yang bisa diambil secara gratis. Kegiatan ini wujud kepedulian bagi warga terdampak corona.
Warga, termasuk anak-anak mengambil makanan di cantelan merah putih secara grais dalam rangka HUT RI ke-75, Senin, 17 Agustus 2020. (Foto: Tagar/Muhammad Ridwan)

Sleman - Dengan mengangkat tema gotong royong, peringatan HUT Proklamasi ke-75 di Dusun Burikan, Desa Sumberadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta membuat Cantelan Merah Putih.

Dengan memanfaatkan puluhan bungkus plastik, berbagai makanan ringan dan aneka sayuran yang siap diolah, digantung pada sebuah papan dan bisa diambil warga oleh warga sekitar. Konsep ini merupakan terusan dari program masyarakat sekitar untuk membantu masyarakat sekitar yang terdampak pandemi Covid-19.

Terdapat enam titik lokasi cantelan merah putih yang dibuat warga di tiap-tiap RT. Tak hanya warga sekitar, beberapa warga di luar Dusun Burikan juga sering ikut mengambil makanan yang tiap harinya disediakan. Berbekal rasa persaudaran yang erat, para penggiat cantelan ini saling bahu membahu membantu warga lainnya yang terdampak.

"Tidak semuanya warga di sini mampu dan mayoritas adalah pekerja lepas. Alhamdulilah antusiasnya tinggi. Karena dengan adanya program ini bisa membantu kehidupan warga sehari-hari," ungkap Koordinator RT 4 Yuliana Worowardani, 61 tahun, pada Senin, 17 Agustus 2020.

Di sini ada sekitar 300 KK yang saling membantu. Tujuannya tak lain agar dapur bisa ngebul.

Yuli menyebut sebagian warga di dusunya mayoritas sebagai pekerja harian lepas. Dengan adanya pandemi Covid-19, mayoritas mereka tidak mendapatkan pemasukan sehari-hari. "Mereka yang tidak bekerja itu kan pendapatannya berkurang. Dan kebetulan warga-warga sini saling bantu apabila ada yang tidak mampu, biasanya saling bantu dengan membawakan apa yang mereka butuhkan," jelasnya.

Ide cantelan sendiri bukan hal baru. Yuli mendapatkan informasi tersebut dari media sosial YouTube. Kemudian ide tersebut dituangkan ke lingkungannya dengan tujuan untuk saling membantu. "Di sini ada sekitar 300 KK yang saling membantu. Tujuannya tak lain agar dapur bisa ngebul," tegasnya.

Baca Juga:

Koordinator Relawan Cantelan Dusun Burikan, Murti Maharini, 43 tahun, menuturkan kegiatan cantelan sudah dilakukan selama 80 hari. Dimulai sejak 17 Mei 2020 lalu, para relawan mulai menggantungkan makanan di tiap titik yang sudah disiapkan. "Sekarang sudah merambah ke enam titik di 6 RT, di sini kan ada 6 RT," katanya.

Dia mengatakan, tujuan utama membantu warga terdampak pandemi karena kita tidak tahu siapa yang terdampak dan siapa yang membutuhkan. "Dengan sarana media yang gampang ini misal saya punya telur saya cantelkan. Sayuran satu ikat saya cantelkan," ujarnya.

Murti mengatakan, untuk peringatan 17 Agustus kali ini, makanan secara khusus diseragamkan. Makanan serba merah putih terutama makanan tradisional itu digabungkan dan dibagi ke enam titik. "Ada yang gethuk, kue kukus, cendol. Kami gabungkan dan bagi ke 6 titik," ungkapnya. []

Berita terkait
Melihat Bendera Merah Putih di Laut Selat Malaka
Pangkalan TNI AL Lhokseumawe dan pihak kepolisian, mengibarkan Bendera Merah Putih di tengah pantai Selat Malaka.
Bendera Merah Putih Raksasa di Goa Limeng Aceh
Pengibaran bendera merah putih raksasa di dalam Goa Limèung, Gampong Kulèe, Kecamatan Batèe, Kabupaten Pidie, Aceh.
Nasi Merah Putih Gratis untuk Warga di Bandung
Sebagai bentuk rasa syukur HUT RI ke-75, Dudy Supriadi, pengelola Nasi Gratis (Nasgrat) bagikan 75 nasi merah putih bagi warga miskin di Bandung