Cair 3,5 Triliun Rupiah, Rumah Korban Gempa NTB Lanjut Dibangun

Total rekening pokmas yang sudah terbentuk sebanyak 1.214 dan 15.970 rekening KK.
Proses pembangunan hunian tetap bagi warga korban gempa NTB. (Foto: Tagar/Harianto Numan)

Mataram, (Tagar 16/1/2019) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) merilis data terkini per tanggal 14 Januari 2019 terkait hasil rekapitulasi transfer dana stimulan pembangunan hunian tetap (huntap) bagi warga korban gempa NTB. Total dana yang sudah ditransfer dari BNPB mencapai 3,5 triliun lebih.

"Verifikasi rumah oleh tim teknis Kabupaten/Kota itu untuk rusak berat (RB) 75.138, untuk rusak sedang (RS) 33.075, untuk rusak ringan (RR) 108.306. Jadi terverifikasi itu adalah 216.519. Hasil verifikasi tim ini dibuat SK by name by address oleh kepala daerah, dalam hal ini bupati/walikota," ucap Kepala Pelaksana BPBD NTB, Mohammad Rum kepada Tagar News di Jalan Lingkar Selatan Mataram, Selasa (15/1).

Kemudian lanjut Rum, Bupati/Wali Kota mengajukan permohonan kepada BNPB untuk meminta dana bantuan stimulan. BNPB yang telah mendapatkan review oleh Inspektorat dan mendapatkan persetujuan dari Kemenkeu.

"BNPB hingga saat ini telah menggelontorkan, dan mengirimkan langsung ke BPBD Kabupaten/Kota sebesar 3.515.778 triliun. Hampir 3,5 triliun lebih," imbuhnya.

Rum merincikan transfer dana dari BPBD ke masyarakat sebesar 3.184.405 triliun. Dari hasil verifikasi kerusakan rumah warga, jumlah kepala keluarga (KK) yang sudah menerima dana stimulan, yakni RB berjumlah 50.668 KK, RS 20.354 KK. Untuk RR berjumlah 68.935 KK. Sehingga totalnya 139.957 KK. Total sisa dana yang sudah ditransfer di BPBD Rp 331.373 juta.

Lebih lanjut dijelaskan Rum, kelompok masyarakat (pokmas) yang sudah terbentuk hingga saat ini berjumlah 1.878 meliputi 22.895 KK. Sedangkan pokmas yang sudah mendapat SK berjumlah 1.609 yang meliputi 20.138 KK.

Total rekening pokmas yang sudah terbentuk sebanyak 1.214 dan 15.970 rekening KK. Sementara rekening pokmas yang sudah terisi dana stimulan berjumlah 511 pokmas dan 7.434 rekening kepala keluarga.

Data untuk pembangunan rumah tahan gempa (RTG) yang sedang dalam proses maupun yang sudah selesai pembangunannya, yakni untuk Rumah Instan Sehat Sederhana (Risha) 1.891 unit, Rumah Instan Kayu (Rika) 715 unit. Untuk Rumah Instan Konvensional (Riko) 1.222 unit.

Untuk tipe rumah lainnya yang dibangun berdasarkan tipe Rumah Cetak Indonesia (RCI) dan Rumah Instan Baja (Risba) berjumlah 40 unit. Sedangkan rumah individu warga yang dibangun dengan swadaya sendiri, yang sudah selesai berjumlah 57 unit rumah. Total keseluruhan jenia rumah tahan gempa yang sedang proses dan sudah selesai dibangun berjumlah 3.925 unit.

"Verifikasi rumah sudah selesai semua Kabupaten/Kota, cuma memang validasinya yang sambil jalan, karena proses verifikasi awalnya sangat terburu-buru. Sehingga banyak yang dobel, ada juga yang jenis kerusakannya beda, ada yang rusak sedang, tapi dikatakan berat atau rusak berat tapi dikatakan ringan," pungkasnya. []

Berita terkait
0
5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Hunian di Sentul
Selain Bekasi dan Tangerang Selatan, Bogor menjadi kota incaran para pemburu hunian di sekitar Jakarta. Simak 5 hal ini yang perlu diperhatikan.