Buyback 12 Saham BUMN Harus Taktis

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo meminta pembelian kembali atau buyback saham 12 perseroan pelat merah dilakukan secara taktis.
Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo (kiri) dan Menteri BUMN Erick Thohir. (Foto: Instagram/@erickthohir)

Jakarta - Wakil Menteri (wamen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo meminta pembelian kembali atau buyback saham 12 BUMN dilakukan secara taktis, setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat babak belur di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Taktis, tidak gelontorkan sekaligus, karena situasinya mungkin akan cukup lama. Mereka sediakan dana tapi penggunaan tergantung perubahan fundamentalnya," ujar Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Rabu, 11 Maret 2020 seperti dilansir dari Antara.

Ia mengatakan buyback saham perseroan pelat merah dengan total nilai Rp 8 triliun hari ini, Rabu, 11 Maret sudah mendapat persetujuan. Salah satu tujuan buyback untuk menjaga stabilitas pergerakan saham di tengah kekhawatiran investor terhadap penyebaran virus corona atau COVID-19

"Mungkin mulai besok muncul keterbukaan informasi untuk diumumkan bahwa mereka dapat persetujuan buyback," ucapnya.

Ia memastikan 12 BUMN yang bakal melakukan buyback saham memiliki likuiditas yang baik. Sehingga, buyback tidak akan mengganggu kinerja keuangan perusahaan.

"Secara proporsi perbankan besar, karena perbankan lebih besar dananya, untuk konstruksi mereka yang nggak punya likuiditas seperti Adhi Karya mungkin tidak masuk," katanya.

BUMNBUMN. (Foto: Instagram/@kementerianbumn)

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan buyback saham BUMN penting untuk memastikan peningkatan dividen perusahaan.

"Selalu bilang, saya ingin memastikan dividen perusahaan-perusahaan BUMN yang besar terus dipastikan dan bahkan meningkat," ujarnya.

Tujuan peningkatan dividen tersebut, menurut Erick agar pemegang saham sama dividennya konsisten sehingga dia akan kembali atau terus membeli saham perusahaan BUMN tersebut.

"Ini juga kami melawan pihak-pihak yang menggoreng saham atau saham kurang baik, sehingga edukasi masyarakat harus ditingkatkan," tuturnya.

Rencana Kementerian BUMN buyback saham 12 perseroan pelat merah muncul seusai anjloknya IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga enam persen.

"IHSG turun, baru nilai fundamental perusahaan melebihi nilai transaksi di pasar," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga.

Rencana tersebut kata dia sudah dipertimbangkan dan dikoordinasikan dengan dengan 12 BUMN terkait. "Ada 12 BUMN yang akan buyback, nilainya Rp 7 triliun sampai Rp 8 triliun," tuturnya.

Buyback saham oleh Kementerian BUMN terdiri dari sektor perbankan, konstruksi, dan pertambangan. Sektor perbankan terdiri dari Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN.

Sektor konstruksi, yaitu Wika, PP, Adhi Karya, Jasa Marga, dan Waskita serta sektor pertambangan, yaitu PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, PT Bukit Asam, dan PT Timah. []

Berita terkait
IHSG Babak Belur, 12 BUMN Buyback Saham Rp 8 Triliun
BUMN akan melakukan pembelian kembali atau buyback saham 12 perseroan pelat merah, seusai anjloknya IHSG hingga enam persen.
Buyback Saham BUMN, Erick Thohir Perhatikan Dividen
Menteri BUMN, Erick Thohir ingin memastikan dividen perusahaan BUMN meningkat agar sewaktu-waktu dapat melakukan pembelian kembali (buyback saham).
IHSG Anjlok, Kementerian BUMN Pertimbangkan Buyback
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) belum memutuskan melakukan pembelian kembali atau buyback saham-saham perseroan pelat merah.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.