Buya Yahya: Wayang Sudah Ada Sebelum Ada Islam

Para walisongo khususnya Sunan Kalijaga menjadikan wayang sebagai media dakwah untuk masyarakat memeluk agama Islam.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Jagat media sosial sedang dihebohkan dengan beredarnya video lawas ustaz Khalid Basalamah yang mengatakan memainkan wayang hukumnya haram.

Karena itulah, Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Wilayah Banyumas Raya akan melaporkan ustadz Khalid Basalamah ke Bareskrim Mabes Polri.

Video ceramah ustadz Khalid Basalamah yang viral di media sosial dan dipermasalahkan oleh Pepadi Wilayah Banyumas Raya itu berisi pembahasan atas pertanyaan yang diajukan oleh salah seorang jamaah mengenai wayang dari sudut pandang Islam termasuk tobat yang dilakukan oleh dalang.

Dalam pembahasan tersebut, ustadz Khalid Basalamah mengatakan wayang merupakan peninggalan nenek moyang yang bisa dikenang sebagai tradisi orang dulu, tetapi bukan berarti harus dilakukan karena dalam Islam dilarang, sehingga harusnya ditinggalkan.

"Kalau masalah tobat, ya tobat Nasuha, dan kalau dia punya (wayang) lebih baik dimusnahkan, dalam arti kata dihilangkan," kata ustadz Khalid Basalamah dalam ceramahnya. 

Sebaliknya, pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon Buya Yahya yang pernah ditanya perihal tersebut justru tidak mengharamkan umat muslim memainkan wayang. 

Karena, para walisongo khususnya Sunan Kalijaga menjadikan wayang sebagai media dakwah untuk masyarakat memeluk agama Islam.

"Wayang itu merupakan budaya seni, sebelum adanya Islam, sudah ada wayang. Kemudian para walisongo terdahulu itu sepakat ingin menjadikan wayang sebagai media untuk berdakwah menyebarkan agama Islam," buka Buya Yahya melalui kanal youtube Al-Bahjah TV. 

"Soalnya waktu itu wayang banyak disukai oleh masyarakat. Sampai detik ini juga masih ada penggemarnya," sambung Buya Yahya. 

Buya Yahya juga bahkan sampai terkesima dengan perjuangan para walisongo yang mampu mengubah kisah perwayangan. Sebab kisah perwayangan terdahulu kental dengan ajaran Hindu-Budha.

"Kisah wayang zaman Sunan Kalijaga itu banyak yang diubah. Kisah syiriknya diganti kisah Bagong, Semar, Gareng, Petruk, Togog. Karena kisah perwayangan kan diambil Hindu-Budha atau Ramayana dan sebagainya yang selalu menceritakan soal dewa. Dewa itu kan Tuhan selain Allah," katanya.

"Semar itu kan dikenal sebagai orang yang bijak. Para walisongo itu memang cerdas dalam mengislamkan masyarakat melalui budaya," lanjunya.

Buya Yahya mengakui bentuk wayang pernah jadi berdebatan, karena bentuknya yang seperti patung memang diharamkan dalam Islam. Namun, setelah para ulama musyarawah, mereka menemui titik terang dan hasilnya tidak mengharamkan umat muslim memain wayang. 

"Urusan soal bentuk wayang, para ulama pernah mendiskusikan bersama. Lantaran wayang dianggap seperti patung, akhirnya sama mereka dipenyet menjadi tipis. Bukan bentuk berjasad," ucap Buya Yahya.

Di akhir ceramahnya, Buya Yahya berpesan kepada dalang agar tetap mempertahankan ciri khas wayang seperti zaman walisongo yang kisah-kisahnya bisa mengetuk hati manusia. []

Berita terkait
Pepadi akan Lapor ke Bareskrim Polri Soal video "Wayang Sebaiknya Dimusnahkan"
Ujaran pengharaman produk seni budaya wayang oleh Khalid Basalamah dinilai merupakan wacana yang sangat merugikan dan berbahaya.
Ustaz Khalid Basalamah Sebut Wayang Itu Haram, Sebaiknya Dimusnahkan
Kesenian wayang merupakan tradisi peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia
Wayang Jogja Night Carnival Meramaikan HUT ke-265 Yogyakarta
Gelaran WJNC kali ini mengangkat tema Semar Boyong.