Butuh Tiga Generasi untuk Capai Kesetaraan Gender di Uni Eropa

Sebuah laporan tentang kesetaraan gender di Uni Eropa menunjukkan perkembangan yang buruk dalam beberapa tahun terakhir
Ilustrasi: Peningkatan kesetaraan gender telah melambat di Uni Eropa selama satu dekade terakhir (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Sebuah laporan tentang kesetaraan gender di Uni Eropa menunjukkan perkembangan yang buruk dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini, capaian kesetaraan gender masih jauh dari target.

Laporan terbaru dari Institut Eropa untuk Kesetaraan Gender (EIGE - European Institute for Gender Equality) yang diterbitkan pada Kamis, 28 Oktober 2021, mengungkap bahwa upaya mendorong kesetaraan gender di Uni Eropa (UE) tidak banyak meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Situasinya juga kemungkinan akan tetap suram karena pandemi virus corona.

Uni Eropa secara keseluruhan mencetak 68 poin dari total 100 dalam Indeks Kesetaraan Gender 2021 yang dimuat dalam laporan tersebut. Angka tersebut menandai peningkatan 0,6 poin dari tahun 2020 dan hanya bertambah kurang dari 5 poin dalam 11 tahun terakhir.

"Dengan kesetaraan gender yang hanya naik satu poin setiap dua tahun, maka akan dibutuhkan hampir tiga generasi untuk mencapai kesetaraan gender dengan kecepatan saat ini," kata laporan itu.

Pandemi global Covid-19 mungkin tidak hanya akan memperlambat kemajuan, tetapi juga membahayakan "keuntungan rapuh" dalam kesetaraan gender, tambah laporan tersebut.

1. Mengapa kesetaraan gender melambat?

"Eropa membuat kemajuan yang rapuh dalam kesetaraan gender. Namun, kerugian besar muncul sebagai akibat dari pandemi Covid-19. Dampak jatuhnya ekonomi bertahan lebih lama terhadap perempuan, sementara harapan hidup untuk pria telah turun," kata Direktur EIGE Carlien Scheele.

Sebagian alasannya terletak pada representasi perempuan yang berlebihan dalam pekerjaan perawatan kesehatan, yang membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi. Tapi di saat yang sama, pria lebih berisiko dirawat di rumah sakit akibat virus corona.

ilus genderIlustrasi: Kesetaraan gender (Foto: impactplus.com)

Ketimpangan terbesar, bagaimanapun, tetap pada posisi kepemimpinan. Perempuan masih menjadi minoritas dalam posisi kekuasaan, kata laporan itu.

Kemajuan di bidang utama lainnya seperti pekerjaan, waktu, dan kesehatan juga melambat. Beban yang tidak setara yang biasanya dipikul oleh perempuan dalam pekerjaan rumah tangga dan pengasuhan anak diperburuk oleh pandemi dan penguncian global.

2. Berbagai skor di antara negara-negara UE

Tiga negara dengan skor tertinggi untuk kesetaraan gender di UE adalah Swedia, Denmark, dan Belanda, dengan skor masing-masing 83,9, 77,8, dan 75,9.

Jerman melampaui skor rata-rata UE dengan 68,6 poin, bertambah 6 poin sejak 2010.

Yunani dengan skor hanya 52,5 berada di urutan terakhir di antara negara-negara anggota UE, tepat di bawah Hungaria dan Rumania.

Luksemburg adalah negara yang memiliki kemajuan signifikan dalam hal kesetaraan, sama halnya dengan Italia dan Malta. Sementara Slovenia adalah satu-satunya negara anggota yang mengalami kemunduran sejak 2018. Kemajuan terkecil terlihat di Polandia, Hongaria, dan Republik Ceko [ha/gtp (dpa, KNA)]/dw.com/id. []

Perempuan Australia Tuntut Keadilan dan Kesetaraan Gender

India Mengerahkan Tentara Perempuan ke Kashmir

Menteri PPPA Galakkan Kesetaraan Bagi Anak dan Perempuan

Perempuan Disabilitas di 50 Kota Dilecehkan di Toilet Musala

Berita terkait
Departeman Luar Negeri AS Terbitkan Paspor Gender-X
Deplu AS terbitkan paspor AS pertama dengan tanda gender-X untuk orang non-binari, interseks, dan tidak memiliki konformitas gender
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.