Jakarta -Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Tetty Paruntu mendatangani Istana Negara, Senin, 21 Oktober 2020. Namun Tetty datang bukan atas undangan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Deputi Protokoldan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan Tetty datang karena atas usulan Parta Golkar. "Di dalam, ia bertemu dengan Pak Airlangga (Airlangga Hartarto, Ketua Umum Golkar). Jadi tidak bertemu dengan Presiden," katanya. "Tidak diundang, karena tidak bertemu ya tidak jadi (calon menteri)," katanya lagi.
Tetty tiba di Istana setelah Mahfud MD, pada pukul 09.34 WIB. Seperti tokoh-tokoh lain yang dipanggil ke Istana, Tetty juga mengenakan kemeja putih. Namun sebelum bertemu Jokowi, Bupati Minahasa Selatan periode 2016-2021 itu dicegat Hartarto. Setelah tiga jam di dalam Istana, Tetty tidak keluar melalui pintu depan seperti calon menteri lainnya, tapi pintu samping. "setelah bertemu Airlangga, Tetty kemudian kembali pulang," ucap Bey.
Bey mengatakan pada Senin-Selasa, 21-22 Oktober 2019 akan ada beberapa orang yang dipanggil presiden untuk diwawancara sebagai calon menteri. “Hari ini saya sendiri belum tahu, tapi masih ada beberapa orang yang akan datang, jadi dua hari ini beberapa akan datang,” jelasnya.
Pernah diperiksa KPK
KPK sempat memeriksa Tetty sebagai saksi dalam kasus suap pengangkutan pupuk dan gratifikasi yang menjerat politikus Partai Golkar Bowo Sidik Pangarso. "Saat itu kami menelusuri dugaan sumber gratifikasi yang diberikan pada anggota DPR, Bowo Sidik, terkait revitalisasi pasar di Minahasa Selatan," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah dalam keterangan tertulis, Senin, 21 Oktober 2019.
Febri menuturkan, Tetty telah diperiksa dalam penyidikan dan persidangan kasus tersebut. Hingga kini proses persidangan itu terus berlanjut. Dalam pengembangan kasus itu, KPK baru saja menetapkan Direktur PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) Taufik Agustono. "Terkait pemberi gratifikasi belum ada tersangka baru, nanti kami perlu cermati dulu fakta yang muncul di persidangan," ujar Febri.
- Baca Juga: Kenapa Jokowi Tak Kasih Jatah Menteri ke Relawan?
- Relawan Minta Jokowi Pilih Menteri yang Selama Ini Berkeringat