Jakarta - Bupati Bantaeng, H. Ilham Azikin tampil sebagai Narasumber dalam webinar dengan tema Strategi Mencegah Stunting di Tengah Pandemi. Bertempat di Chihara Ballroom Mal Alam Sutera, Tangerang, Banten, Selasa, 3 November 2020.
Pandemi Covid-19 membangkitkan berbagai pihak, baik di kalangan pemerintahan maupun di luar pemerintah untuk mewujudkan agenda tujuan pembnagunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Diantaranya pembangunan yang mengedepankan pemerataan, tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, kehidupan yang sehat dan sejahtera, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, mengurangi kesenjangan, melindungi lingkungan dan mewujudkan kesetaraan.
Situasi pandemi ini menjadi momentum yang tepat untuk mewujudkan pembangunan SDGs, seiring dengan upaya pemerintah untuk mewujudkan pemulihan kesehatan, ekonomi dan sosial masyarakat. Apalagi, pandemi ini semakin memperkuat tekad pemerintah pusat untuk mengarahkan pemerintah daerah agar fokus memanfaatkan anggaran untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Bupati Bantaeng memaparkan bahwa walaupun Bantaeng tidak termasuk Kabupaten Lokus Stunting, namun Bantaeng telah melakukan upaya percepatan pencegahan Stunting. Yakni dengan menghadirkan regulasi dan dukungan kebijakan serta ditunjang oleh berbagai inovasi pelayanan publik yang bermuara penurunan angka Stunting serendah mungkin di Kabupaten Bantaeng.
Kabupaten Bantaeng ada pada posisi kurang lebih 21 persen angka stunting. Ini cukup membanggakan
Dukungan Regulasi berupa terbitnya Peraturan Bupati Bantaeng No.71 Tahun 2019 tentang Konvergensi Program Percepatan Pencegahan Stunting dan beberapa kebijakan yakni terbitnya Peraturan Desa di Seluruh 46 Desa di Kabupaten Bantaeng, Pemberian Susu pada Semua Bumil KEK dan Ibu Nifas KEK, Dana Desa dapat dicairkan apabila mengandung kegiatan penanganan Stunting, serta Jaminan Kesehatan untuk seluruh masyarkat Bantaeng (Universal Health Coverage/UHC) sejak tahun 2018.
Bupati menjelaskan bahwa terkait stunting, Kab. Bantaeng yang menjadi bagian daripada 24 Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan juga hadir dalam menterjemahkan kebijakan-kebijakan Presiden RI khususnya dalam aspek kesehatan masyarakat.
"Berdasarkan riset kesehatan dasar masyarakat tahun 2018, Kabupaten Bantaeng ada pada posisi kurang lebih 21 persen angka stunting. Ini cukup membanggakan karena dari data tersebut kita termasuk paling rendah dari 24 Kabupaten/Kota," ujar Bupati.
Ia menambahkan bahwa hal tersebut tentu juga menjadi tantangan untuk memenuhi persentase sesuai dengan standar WHO yakni 20 persen.
"Untuk memenuhi persentase itu, tidak hanya secara kuantitatif tetapi kebijakan-kebijakan intervensi kehadiran pemerintah secara kualitatif juga menjadi tanggung jawab dan tantangan kami ke depan bersama seluruh jajaran," kata Bupati. []
Baca juga:
- Waspada Klaster C-19 dari UKM di Kabupaten Bantaeng
- Deretan Pantai yang Menarik dan Layak Dikunjungi di Bantaeng
- Harapan Besar Pembuat Keripik Pisang Kepok di Bantaeng