BUMDes Harus Inovatif di Tengah Pandemi Covid-19

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) harus bisa memanfaatkan peluang ditengah adanya pandemi ini dengan berbagai inovasinya
Salah satu komiditas, jahe, yang bisa dikembangkan di desa. (Foto: jabarprov.go.id)

Kota Bandung - Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020 lalu telah berdampak cukup besar terhadap berbagai sektor kehidupan masyarakat, tidak terkecuali terhadap ketahanan ekonomi.

Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM-Desa) Jawa Barat, Firman Nurtafiyana, mengatakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) harus bisa memanfaatkan peluang ditengah adanya pandemi ini dengan berbagai inovasinya. "BUMDes harus inovatif dan beradaptasi melihat peluang usaha yang muncul saat pandemi agar kegiatan ekonomi di desa tetap bergairah," kata Firman, 1 Juli 2020.

Menurut Firman, BUMDes yang bisa bertahan selama pandemi Covid-19 merupakan BUMDes yang bisa membaca dan memanfaatkan peluang, seperti memproduksi masker kain, Alat Pelindung Diri (APD) dan hand sanitizer yangbsaat ini permintaan dari masyarakat sangat tinggi.

"BUMDes yang fokus di sektor pertanian dan perkebunan tetap berproduksi, permintaan pasar terhadap komoditas pertanian terutama rempah-rempah seperti jahe meningkat selama pandemi. Kami mendorong BUMDes untuk menyediakan sembako, terutama saat Bantuan Langsung Tunai (BLT) berbasis Dana Desa cair. Jadi, masyarakat yang ingin membeli sembako, bisa melalui BUMDes," ucapnya.

Sementara itu, Direktur BUMDes Maju Desa Ujunggebang, Kab. Indramayu, Taripan menyatakan kegiatan yang dikelolanya harus berhenti karena Wisata Pantai Plentong yang dikelolanya ditutup selama pembatasan sosial berlaku. "Karena pariwisata ditutup, BUMDes kami kebingungan harus ngapain. Setelah dipikir-pikir dan lihat sumber daya yang ada, akhirnya kami membuat hand sanitizer," tuturnya.

Menurut Taripan, permintaan masyarakat untuk hand sanitizer saat ini terus meningkat selama pandemi Covid-19 dan untuk memenuhi permintaan tersebut, BUMDes Maju memperkerjakan beberapa warga desa.

"Kami juga berkolaborasi dengan BUMDes lain untuk pembuatan masker kain. Saat masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dimulai, kami harus kembali melihat peluang yang ada. Tujuannya supaya kegiatan BUMDes dan ekonomi di desanya tetap bergairah," imbuhnya. (Parno/jabarprov.go.id). []

Berita terkait
Lima Upaya Jabar Dorong UMKM Saat Pandemi Covid-19
Pemprov Jabar terapkapkan lima langkah untuk mendorong Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jawa Barat keluar dari belenggu pandemi Covid-19