Jakarta - Badan Urusan Logistik Sumatera Utara telah membeli beras hasil petani sebesar 44.000 ton. Hal ini jauh di atas target pembeli sepanjang tahun 2020 sebanyak 20.400 ton
"Pembelian 44.000 ton itu sudah jauh lebih besar dari target sepanjang tahun 2020 sehingga sangat disyukuri," ujar Pemimpin Wilayah Sumut, Perum Bulog, Arwakhudin Widiarso dilansir dari Antara, Selasa, 22 Desember 2020.
Arwakhudin Widiarso berpendapat, Bulog Sumut terus berusaha meningkatkan pembelian beras petani baik dari kualitas medium hingga premium.
Pembelian 44.000 ton itu sudah jauh lebih besar dari target sepanjang tahun 2020
Arwakhudin Widiarso yang akrab di panggil Wiwiek mengatakan walaupun harga beli selalu berada di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp. 8.300/kilogram. Sedangkan harga beras petani yang dibeli oleh Bulog Sumut berkisaran Rp. 9.000/kilogram
"Harga beras di Sumut memang selalu lebih tinggi dari HPP karena tidak ada masa paceklik akibat panen padi terus berkepanjangan sepanjang tahun," ungkapnya.
Panen padi berkelanjutan itu didorong atas waktu masa panen yang berbeda-beda di setiap daerah pusat produksi. Wiwik memaparkan, dengan bertambahnya pembeli, maka stok beras Sumut semakin terlindungi.
Sampai awal pekan, stok beras Bulog Sumut mencapai 10.335 ton yang terdiri atas beras cadangan pemerintah sebesar 8.833 ton dan komersial 1.502 ton.
"Penyerapan beras petani juga dilakukan sebagai wujud komitmen Bulog sebagai BUMN dan termasuk untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam penyediaan beras termasuk jenis komersial di pasar," jelasnya []
(Handini)
Baca juga:
- Tekan Harga Gula, Bulog Operasi Pasar
- Bulog Sediakan 1.216 Ton Beras di Aceh Barat
- Bulog Jawa Barat Siap Salurkan Bansos Tahap 3