Cianjur - Memasuki bulan Ramadan Pedagang di Pasar Induk Cianjur (PIC) resah. Satu persatu pedagang liar di pasar tersebut mulai dibersihkan dengan alasan untuk pembenahan.
Kondisi tersebut semakin memperkeruh suasana PIC. Pasalnya, upaya mencari solusi PIC yang sepi pengunjung selalu buntu, karena tidak ada koordinasi dan antar dinas terkait tidak saling bersinergi.
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman menjelaskan, persoalan PIC sebenarnya sudah dimusyawarahkan dengan seluruh unsur muspida, pedagang dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dari mencari solusi pasar yang sepi, hingga mengadakan bazar Ramadan.
“Dari musyawarah tersebut, dihasilkan sejumlah poin yang disepakati bersama. Seperti membersihkan pedagang liar dan pasar bayangan serta digelarnya bazar Ramadan yang menjadi salah satu tuntutan pedagang,” ungkap Herman, Sabtu 10 Mei 2019.
Herman menyatakan selama selalu berusaha mengoptimalkan PIC. Namun, upaya tersebut butuh kesabaran dan kepercayaan dari masyarakat kepada Pemkab Cianjur.
“Pemkab Cianjur tentunya selalu berupaya membantu mengoptimalkan PIC. Bahkan, saat ini pasar bayangan sudah mulai ditindak oleh Satpol PP,” tegasnya.
Pelaksanaannya Tidak Sinkron
Sementara itu, Asisten Daerah II (Asda) Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Yanto Hartono menilai, upaya Pemkab Cianjur sudah cukup memuaskan. Namun teknis pelaksanaannya tidak sinkron.
“Pasalnya, Sekretariat Daerah (Sekda) Kabupaten Cianjur sudah melayangkan surat instruksi terkait PIC kepada sejumlah dinas terkait. Bahkan, surat dimaksud juga ditembuskan kepadanya. Akan tetapi, hingga kini, belum ada kinerja dari dinas terkait untuk melaksanakan poin-poin yang dihasilkan dalam musyarawah sebelumnya, serta yang tertuang dalam surat instruksi dimaksud,” ungkap Yanto.
Dia mengharapkan, para pedagang lebih bersabar dan menunggu solusi masalah PIC. Sedangkan pasar bayangan yang selama ini menjadi salah satu permasalahan pedagang PIC harus dibubarkan secepatnya karena sangat merugikan.
“(Pasar bayangan) Harus dibubarkan, karena itu merugikan para pedagang PIC tentunya dan mematikan penghasilan,” pungkasnya. []
Baca juga:
- Bela Pasar Tradisional, Mahasiswa UGM Luncurkan Aplikasi OkeSayur
- Bawang Putih China Gagal Tekan Harga di Pasar Yogyakarta
