Budaya Tarek Pukat, Sisi Indah Pesisir Banda Aceh

Budaya Tarek Pukat sisi lain dari warga Banda Aceh untuk menarik wisatawan.
Suasana tradisi Tarek pukat di Gampong Jawa Banda Aceh, Sabtu 30 Juni 2019. (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh - Pemerintah Kota Banda Aceh terus melakukan inovasi untuk menggaet wisatawan domestik dan mancanegara (wisman) agar datang berlibur di Banda Aceh. Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman dalam berbagai kesempatannya terus memperkenalkan berbagai kelebihan-kelebihan Kutaraja.

Aminullah memperkenalkan cara menangkap ikan dengan cara tradisional, yakni 'Tarek Pukat'. Budaya yang sudah turun temurun di Aceh ini sampai saat ini masih dilestarikan dan telah menjadi kegiatan rutin warga setempat yang berprofesi sebagai nelayan.

Tarek Pukat ini sangat kental dengan kebudayaan Aceh, ini sering dilakukan warga pesisir yang berdomisili di tepi pantai.

Aminullah juga turut serta bersama para nelayan menarik pukat. Sementara para nelayan yang terbagi dalam dua kelompok terlihat kompak menarik tali dan menghasilkan banyak tangkapan ikan.

Artikel lainnya: Segarnya Air Terjun Ceuracheu di Hutan Aceh

Ia menjelaskan, Tarek Pukat berarti menarik jala ikan dan kegiatan ini berlangsung di daerah pesisir. Mula-mula nelayan menggunakan perahu membawa pukat (jaring) ke laut dengan jarak sekitar satul mil dari bibir pantai, kemudian pukat dilemparkan.

AcehSuasana tradisi Tarek pukat di Gampong Jawa Banda Aceh, Sabtu 30 Juni 2019. (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

Sementara di bibir pantai para nelayan lainnya bersiap mengikatkan tali pukat ke pinggang. Para nelayan yang telah berbaris rapi kemudian menarik jaring tersebut dengan serentak.

Tali-temali yang sudah terpasang di pinggang itu pun akan memudahkan mereka menarik pukat tersebut. Beban terasa ringan karena dilakukan secra bersama-sama, dan tidak jarang diiringi dengan teriakan-teriakan yang membakar semangat.

Cara menangkap ikan tradisional ini dilakukan hampir setiap hari di pantai Gampong Jawa, kegiatan ini menarik perhatian masyarakat hingga wisatawan.

Tidak sedikit wisatawan dari mancanegara menyaksikan aksi para nelayan Gampong Jawa ini kemudian mengabadikan moment tersebut dengan ponsel dan mengunggah ke akun sosmed mereka.

“Tarek Pukat perlu dilestarikan, bukan hanya sebagai simbol kebersamaan masyarakat dalam mengais rezeki, tapi juga sebuah nilai jual yang mampu menarik wisatawan datang ke kota Gemilang,” katanya. []

Artikel lainnya:

Berita terkait
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)