Bu Mega Ketahuilah Bahwa Relawan Bukan Datang ke KPU Tapi ke TPS untuk Coblos Jokowi

Sepanjang sejarah pemilihan presiden (Pilpres) di Indonesia secara langsung baru dimulai pada era reformasi yaitu pertama kali pada Pilpres 2004
Relawan Bara JP melakukan sosialisasi Capres/Cawapres Jokowi/Ma’ruf ke warga di salah satu kawasan di Jakarta Timur, 18 November 2018. (Foto: Tagar/Syaiful W Harahap)

Oleh: Syaiful W. Harahap*

TAGAR.id – Tampaknya, Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum (Ketum) PDI-P tidak memahami pergerakan relawan (volunteers) dalam konteks pemilihan presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.

Hal itu terungkap dari berita “Soal Anggapan Presiden Dimenangkan Relawan, Megawati: Emangnya Sukarelawan Itu Datang ke KPU?” (tagar.id, 11/1/2024).

Sepanjang sejarah pemilihan presiden (Pilpres) di Indonesia secara langsung baru dimulai pada era reformasi yaitu pertama kali pada Pilpres 2004 yang dimenangkan oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden dan Muhammad Jusuf Kall sebagai wakil presiden. Pasangan ini mengalahkan pasangan Megawati Soekarnoputri (petahana)/Hasyim Muzadi dengan perbandingan 60,62% : 39,38%.

Selanjutnya pada Pilpres 2009 juga beratarung secara langsung atnara pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (petahana)/Boediono, Jusuf Kalla/Wiranto dan Megawati Soekarnoputri/Prabowo Subianto. Pilprres 2009 dimenangkan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (petahana)/Boediono.

Pada dua Pilpres itu dukungan melalui kampanye terbuka dengan mengandalkan pendukung masing-masing yang digalang dengan berbagai cara.

Tabel I Pilpres langsungTABEL I: Pemilihan Presiden 2004, 2009, 2014 dan 2019 (Dok Pribadi/Syaiful W Harahap)

Tapi, pada Pilpres 2014 dan 2019 mulai dikenal relawan. Ketika itu grup relawan pertama di Indonesia, yaitu Bara JP (Barisan Relawan Jokowi Presiden), mulai bergerak sejak didirikan di Bandung pada 15 Juni 2013. Dengan arah perjuangan Bara JP adalah mengusung Joko Widodo (Jokowi) yang ketika itu menjabat Gubernur DKI Jakarta agar di-Capres-kan oleh PDI-P.

Bara JPKonvoi relawan Bara JP dari Kemayoran, Jakarta Pusat menuju GBK, Sabtu 13 April 2019. (Foto: Istimewa)

Maka, tagline BaraJP ketika itu di Pilpres 2014 adalah pilih PDIP agar bisa mencapreskan Jokowi di tahun 2014. Ajakan ini adalah untuk memenangkan PDI-P pada pemilihan anggota legislatif (DPR) yang akan menentukan bisa atau tidak mengusung pasangan Capres/Cawapres karena UU mensyaratkan hanya partai politik (Parpol) atau gabungan Parpol dengan suara 20% lebih di DPR.

Ketika itu Bara JP juga merupakan grup relawan yang di Indonesia belum pernah dikenal. Pengurus inti Bara JP mempelajari relawan, khusunya untuk mendukung pasangan Capres/Cawapres, dari pengalaman di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, yang sudah lama mengenal relawan.

Baca juga: Relawan Merupakan Cakrawala Baru dalam Berdemokrasi di Indonesia

Berbekal niat yang tulus untuk memenangkan Jokowi yang dinilai Bara JP pas sebagai presiden, puluhan, ratusan, ribuan, puluhan ribu, ratusan ribu sampai jutaan warga di dalam dan di luar negeri bergabung dengan Bara JP.

Di semua provinsi ada perwakilan Bara JP sampai ke tingkat kecamatan, sementara di luar negeri ada puluhan perwakilan di negara-negara Asia, Afrika, Eropa, Australia dan Amerika Serikat.

Ketika itu media sosial yang dijalankan Bara JP, Facebook, terakhir tercatat 1,4 juta anggota sebelum dibajak bedebah yang iri melihat keberhasilan Bara JP membawa Jokowi ke Istana Merdeka, bahkan dua kali yaitu 2014 dan 2019.

Nah, kembali ke pernyataan Bu Mega yang menafikan dukungan relawan. Kita berhitung empiris saja. Dengan 1,4 juta relawan setiap Bara JP jika 1 relawan menggalang dukungan 10 warga, maka ada 14 juta warga yang mencoblos PDI-P dan memilih Jokowi di Pilpres.

Jika 1 dari 14 juta simpatisan itu mengajak 2 simpatisan lain, maka ada 28 juta warga yang memilih Jokowi.

Tabel 2 perolehan suara di 4 pilpresTABEL II: Perbandingan Perolehan Suara di 4 Pilpres (Dok Pribadi/Syaiful W Harahap)

Dari Tabel II bisa dilihat pertambahan suara di dua Pilpres (2014 dan 2019) dengan dukungan relawan.

Di Pilpres 2014 praktis relawan dikuasai oleh Bara JP, tapi pada Pilpres 2019 mulai muncul banyak grup atau kelompok relawan yang tersebear di dalam negari.

Bara JP MacauRelawan Bara JP Perwakilan Macau (Foto: Istimewa)

Pilpres 2024 sudah di depan pintu. Sejarah akan mencatat raihan suara pasangan Capres/Ganjar Pranowo/Cawapres Mahfud MD, dukungan PDI-P melalui koalisi PDI Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hanura setelah ditinggalkan oleh relawan.

Relawan yang digalang Bara JP dan organisasi relawan lain adalah warga yang memang simpatisan murni PDI-P, tapi jauh lebih banyak relawan yang bukan simpatisan PDI-P yang hanya memilih PDI-P karena ada Jokowi tentu akam hengkang juga di Pilpres 2024 sejalan dengan langkah Jokowi.

Maka, bisa jadi suara yang diperoleh pasangan Ganjar Pranowo/Mahfud MD akan kembali ke angka yang diperoleh Paslon Capres/Cawapres PDI-P di Pilpres 2004 dan 2009. *

* Syaiful W. Harahap adalah Redaktur di Tagar.id

Berita terkait
Relawan Merupakan Cakrawala Baru dalam Berdemokrasi di Indonesia
Selama ini pendukung calon presiden adalah kader-kader partai politik (Parpol) pendukung, tapi sejak Pilpres 2014 mulai ada relawan