Jakarta - Perundingan perdagangan antara Inggris dan Uni Eropa berlanjut hingga Sabtu, 12 Desember 2020, malam, dan tenggat makin dekat. Perundingan di Brussels, Belgia, itu akan dilanjutkan kembali pada Minggu, 13 Desember 2020, hari yang telah ditetapkan sebagai tenggat oleh Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, dan Kepala Uni Eropa, Ursula von der Leyen, untuk memutuskan apakah masih mungkin tercapainya suatu perjanjian perdagangan.
"Perundingan masih berlanjut semalaman, tapi hingga kini tawaran dari Uni Eropa masih tidak dapat diterima," kata seorang sumber pemerintah Inggris. "Perdana Menteri akan melakukan segala upaya dalam proses ini, tapi sikapnya jelas: suatu perjanjian apapun harus adil dan menghormati posisi dasar bahwa Inggris akan menjadi negara berdaulat dalam tiga minggu lagi."
Seorang sumber senior Uni Eropa, menyampaikan komentar senada dengan von der Leyen pada Jumat, 11 Desember 2020, yang mengatakan: "Keputusan pasar tunggal adalah sesuatu yang tidak dapat diganggu gugat oleh Uni Eropa. Yang telah kami ajukan kepada Inggris, menghormati kedaulatan Inggris. Itu bisa menjadi dasar bagi sebuah perjanjian."
Empat kapal bersenjata (perang) Inggris sepanjang 80 meter telah disiagakan di kedua sisi selat Inggris sebagai langkah untuk melindungi perairan Inggris dan penangkapan ikan oleh negara-negara Uni Eropa jika tidak tercapai kesepakatan. Laporan telegraph.co.uk, 12 Desember 2020, menyebutkan mulai 1 Januari 2020 Inggris akan menghentikan kapal-kapal penangkap ikan Uni Eropa ilegal yang masuk Selat Inggris. Hal ini mengingatkan akan Perang Kod dengan Islandia mengenai hak-hak penangkapan ikan di Atlantik Utara pada tahun 1960-an dan 1970-an.
PM Johnson mengatakan pada Jumat, 11 Desember 2020, "besar kemungkinan" perundingan itu akan gagal, dan Inggris akan kembali ke ketentuan Organisasi Perdagangan Sedunia (World Trade Organization/WTO) dengan mitra dagang tunggal terbesarnya.
Para pemimpin Eropa juga telah diberitahu bahwa peluang tercapainya perjanjian sangat tipis, mengingat kedua pihak masih belum sepakat soal peraturan kompetisi yang adil dan hak-hak penangkapan ikan di perairan Inggris.
Dengan atau tanpa perjanjian, Inggris akan tetap meninggalkan pasar tunggal Uni Eropa dan serikat pabean pada 31 Desember 2020, lebih dari empat tahun setelah sebuah referendum mengenai keanggotaan Inggris dalam blok Uni Eropa (vm/ft)/voaindonesia.com. []