BPS Sebut Oktober Inflasi 0,07 Persen, Pasca 3 Bulan Deflasi

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Oktober 2020 terjadi inflasi sebesar 0,07 persen.
kenaikan harga pangan yang mempengaruhi inflasi di bulan Oktober antara lain cabai merah, bawang merah, dan minyak goreng. (Foto: agrifood)

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Oktober 2020 terjadi inflasi sebesar 0,07 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 104,92. Dari 90 kota IHK, 66 kota mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi.

"Perkembangan harga beberap komoditas pada Oktober secara umum menunjukkan terjadi kenaikan," ucap Kepala BPS, Suhariyanto di Jakarta, Selasa, 2 November 2020.

Sebelumnya selama tiga bulan berturut-turut terjadi deflasi. Yakni pada Juli sebesar 0,10 persen, Agustus dan September masing-masing 0,05 persen.

Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,04 persen dengan IHK sebesar 104,43 dan terendah terjadi di DKI Jakarta, Cirebon, Bekasi, dan Jember masing-masing sebesar 0,01 persen dengan IHK masing-masing sebesar 105,40; 102,50; 106,95; dan 104,65. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 1,81 persen dengan IHK sebesar 105,12 dan terendah terjadi di Surabaya sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 104,03.

Suhariyanto menjelaskan, kenaikan harga pangan yang mempengaruhi inflasi di bulan Oktober antara lain cabai merah, bawang merah, dan minyak goreng.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,29 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,09 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,15 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,02 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,04 persen; dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,19 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,03 persen, Kelompok transportasi sebesar 0,14 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,11 persen.

BPS menyebutkan, tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Oktober) 2020 sebesar 0,95 persen. Sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2020 terhadap Oktober 2019) sebesar 1,44 persen.

Komponen inti pada Oktober 2020 mengalami inflasi sebesar 0,04 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari– Oktober) 2020 sebesar 1,50 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Oktober 2020 terhadap Oktober 2019) sebesar 1,74 persen. []

Berita terkait
Makin Sejahtera, BPS Sebut Nilai Tukar Petani Naik
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tukar petani (NTP) pada September 2020 sebesar 101,66 atau naik 0,99 persen dibandingkan bulan lalu.
BPS: September Terjadi Deflasi 0,05%, Tertinggi di Timika
Tidak seperti prediksi BI yang menyebutkan pada September terjadi inflasi, BPS mencatat deflasi sebesar 0,05 persen.
BPS: RI Alami Defisit Perdagangan dengan China US$ 562,5 Juta
Badan Pusat Statistik (BPS) mencaat, Indonesia mengalami defisit perdagangan dengan China sebesar US$ 879 juta pada bulan kesembilan 2020.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.