BPS Catat September Terjadi Deflasi 0,29 Persen

Menurut BPS deflasi 0,29 persen pada September 2019 terjadi karena penurunan harga bumbu-bumbuan serta daging ayam ras dan telur ayam ras
BPS: September Terjadi Deflasi 0,29 Persen

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada September 2019 terjadi deflasi sebesar 0,29 persen. Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan deflasi dipicu oleh penurunan sejumlah harga bahan makanan. "Deflasi terjadi karena penurunan harga bumbu-bumbuan serta daging ayam ras dan telur ayam ras," kata Suhariyanto dalam jumpa pers di kantor BPS, Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2019, seperti diberitakan Antara.

Dengan pencapaian pada September 2019, maka inflasi tahun kalender Januari-September tercatat 2,2 persen. Sementara tingkat inflasi tahun ke tahun 3,39 persen.

Menurut Suhariyanto, harga cabai merah mengalami penurunan cukup tajam dalam periode ini dengan memberikan andil terhadap deflasi sebesar 0,19 persen. Selain itu, harga bawang merah juga mengalami penurunan dengan memberikan andil 0,07 persen disusul daging ayam ras 0,05 persen, cabai rawit 0,03 persen dan telur ayam ras 0,02 persen. Dengan demikian, kelompok bahan makanan secara keseluruhan memberikan sumbangan terhadap deflasi sebesar 1,97 persen.

Namun, kata Suhariyanto, kelompok pengeluaran lainnya masih menyumbang inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi pada kelompok sandang 0,72 persen karena kenaikan harga emas perhiasan. "Harga emas perhiasan yang sedang booming memberikan andil inflasi 0,04 persen. Kenaikan harga emas terjadi di 78 kota IHK (Indeks Harga Konsumen), kenaikan tertinggi di Cirebon 10 persen dan Surakarta 9 persen," ujarnya.

Kelompok lainnya yang mengalami inflasi adalah kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,47 persen, kelompok kesehatan 0,32 persen dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,28 persen. Selain itu, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar ikut memberikan andil inflasi 0,09 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,01 persen.

"Catatan khusus untuk kelompok transport, yaitu tarif angkutan udara menyumbang deflasi 0,01 persen, karena permintaan menurun dan kebijakan penurunan harga tiket pada waktu tertentu," kata Suhariyanto.

Dari 82 kota IHK, sebanyak 70 kota tercatat mengalami deflasi dan 12 kota menyumbang inflasi dalam periode ini. Deflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,94 persen dan deflasi terendah di Surabaya sebesar 0,02 persen. Sedangkan, inflasi tertinggi terjadi di Meulaboh sebesar 0,91 persen dan Watampone serta Palopo masing-masing sebesar 0,01 persen.

Berita terkait
DPR Soroti BPS Soal Data Orang Miskin di BPJS Kesehatan
Anggota Komisi IX DPR RI mengkritisi data BPS soal data orang miskin dalam BPJS Kesehatan, karena datanya tidak akurat dan tumpang tindih.
BPS Aceh Mulai Data Penduduk Untuk Tahun 2020
Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh berencana melaksanakan sensus penduduk pada tahun 2020.
BPS: Harga Beras Stabil, Nilai Tukar Petani Meningkat
Nilai Tukar Petani adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani, baik untuk konsumsi maupun produksi dan penambahan barang modal.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.