BPPTKG: Gunung Merapi Alami 69 Kali Gempa Guguran

Asap berwarna putih tampak keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang hingga tebal dengan ketinggian sekitar 50 meter di atas puncak.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Jakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah mengalami 69 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Minggu, 20 Maret 2022 pukul 00.00-24.00 WIB.

Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Senin, 21 Maret 2022 mengatakan selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat lima kali gempa awan panas guguran dan satu kali gempa fase banyak.

Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap berwarna putih keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang hingga tebal dengan ketinggian sekitar 50 meter di atas puncak

Selama periode pengamatan itu, tercatat dua kali guguran lava keluar dari gunung itu dengan jarak luncur maksimum 1.000 meter ke arah barat daya.

Namun, cuaca berkabut mengakibatkan deformasi atau perubahan bentuk tubuh Merapi yang dipantau BPPTKG menggunakan electronic distance measurement (EDM) tidak terukur dalam tiga hari terakhir karena cuaca berkabut.

Sementara itu, berdasarkan hasil analisis morfologi pada periode 11-17 Maret 2022, menunjukkan adanya penurunan ketinggian kubah barat daya sekitar 2 meter akibat aktivitas guguran.

Sedangkan kubah lava tengah tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan.

Volume kubah lava di barat daya tercatat sebesar 1.546.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik.

Hingga kini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.

Menurut BPPTKG, guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima km) serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng (sejauh maksimal tujuh km).

Selain itu, guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area di sektor tenggara yang meliputi Sungai Woro (sejauh maksimal tiga km) dan Sungai Gendol (sejauh lima km).

Apabila gunung api itu mengalami letusan eksplosif, maka lontaran material vulkaniknya dapat menjangkau daerah dalam radius tiga kilometer dari puncak gunung. []



Baca Juga

Berita terkait
Wisata Lereng Gunung Merapi Sleman Dibuka Kembali
Selain wisata di Kaliurang, wisata sejarah budaya candi di wilayah Kabupaten Sleman juga akan segera beroperasi kembali.
Merapi Erupsi Lagi, BNPB Lakukan Uji Kesiapan Logistik
rupsi pada gunung Merapi memiliki potensi bahaya yang cukup besar, sehingga pengujian klaster logistik harus dilakukan sedini mungkin.
Status Siaga, Gunung Merapi 19 Kali Semburkan Lava Pijar
Menurut Hanik, guguran lava pijar itu memiliki jarak luncur maksimum 1.000 sampai 1.500 meter ke arah barat daya.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.