BPN Prabowo Sandi Klaim Menang 90 Persen di Aceh

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Sandiaga Uno mengklaim menang 90 persen di Aceh dalam perolehan suara Pilpres 2019.
Badan Pemenangan Nasional (BPN) Provinsi Aceh menyampaikan keterangan di kantor BPN Aceh, Banda Aceh, Kamis (18/4/2019). (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

Banda Aceh - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Provinsi Aceh mengatakan pasangan calon Presiden-calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menang di Aceh dengan perolehan suara mencapai 90 persen.

Hal itu disampaikan Ketua BPN Aceh, Muzakkir Manaf akrab disapa Mualem dalam konferensi pers di kantor BPN Aceh, Banda Aceh, Kamis 18 April 2019.

"Berdasarkan hasil pemungutan suara Pilpres 2019 di 23 Kabupaten/kota se-Aceh yang kami terima (Form Rekapitulasi C1 per TPS) sampai pukul 16.00 WIB, suara pasangan calon 02 Prabowo dan Sandiaga Uno sebesar 1.287.996 suara atau 82.2 persen," kata Muzakir.

Berdasarkan data di atas, kami menyimpulkan bahwa Aceh bisa meraup suara sebesar 90 persen untuk Prabowo-Sandi, hal ini di luar target semula sebesar 85 persen.

Menurut data yang dirilis timnya, total suara masuk sebesar 44 persen. Dari data itu, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin meraih 226.356 suara atau 14.4 persen. Jumlah pemilih tetap di Aceh yaitu 3.523.774. Data sementara, pasangan nomor urut 02 itu meraup 82 persen suara.

"Berdasarkan data di atas, kami menyimpulkan bahwa Aceh bisa meraup suara sebesar 90 persen untuk Prabowo-Sandi, hal ini di luar target semula sebesar 85 persen," ujarnya.

Maka dari itu pihaknya berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras atas suara yang diperoleh untuk Prabowo-Sandi.

"Terima kasih kepada seluruh rakyat Aceh, Ulama, Tokoh masyarakat, Relawan, Ormas dan khusus kepada Jajaran Partai Koalisi lndonesia Adil Makmur serta Badan Pemenangan Nasional Probowo Sandi Kabupaten/Kota se-Aceh," pungkasnya. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.