Jakarta - Staf Khusus (Stafsus) Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo menyampaikan, kunci dalam menghadapi intoleransi adalah memperkuat literasi.
Ia menekankan, literasi dan kedewasaan berpikir diperlukan masyarakat dalam merespons informasi yang diterima.
(Tindakan intoleransi) ini (terjadi) karena pemahaman mengenai kultur budaya Indonesia dan menghormati perbedaan mulai luntur.
"Informasi yang diterima, harus dewasa dalam menerima informasi, mengolah informasi, dan menghadapi informasi. Ini yang harus dipelajari. Belajar memahami perbedaan juga harua ditanamkan," kata Antonius Benny dalam Dialog Kerukunan Agama Katolik Tingkat Nasional yang diselengarakan Kementerian Agama Republik Indonesia di Bali, Minggu, 11 Oktober 2020.
Baca juga: Kuatkan MUI, PA 212 Desak Jokowi Bubarkan BPIP
Rohaniwan yang akrab disapa Romo Benny ini menyebut, Indonesia terlahir dari perbedaan dan sudah terbiasa saling menghargai, namun ia mempertanyakan mengapa tindakan intoleransi belakangan ini sering terjadi.
"(Tindakan intoleransi) ini (terjadi) karena pemahaman mengenai kultur budaya Indonesia dan menghormati perbedaan mulai luntur. Ini karena pemahaman budaya (yang) kurang utuh," ujar dia.
Ia pun berharap, literasi dapat menumbuhkan kembali pemahaman terhadap kultur budaya Indonesia yang beragam untuk saling menghormati satu sama lain.
Baca juga: BPIP: Hari Kesaktian Pancasila Momentum Merdeka dan Sejahtera
Oleh karena itu, menurutnya, langkah lain yang juga harus dilakukan dalam mencegah tindakan intoleransi adalah melakukan dialog lintas agama.
"Dialog antaragama harus sering dilakukan di semua penjuru negeri, untuk menjalin kerukunan," tuturnya.
Benny menambahkan, orang yang beriman pasti akan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Semakin kita beriman, semakin kita pancasilais. Semakin kita mengamalkan dan menghayati nilai-nilai Pancasila itu," kata BPIP. []