BPH Migas ESDM Kaji Ulang Proyek Pipanisasi Cirebon-Semarang

BPH Migas dan Kementerian ESDM akan mengkaji ulang proyek pipanisasi Cirebon-Semarang pasca mundurnya Rekayasa Industri dari proyek itu.
BPH Migas dan Kementerian ESDM akan mengkaji ulang proyek pipanisasi Cirebon-Semarang pasca mundurnya Rekayasa Industri dari proyek itu. (Foto: Tagar/esdm.go.id/BPH Migas).

Jakarta- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mengkaji ulang proyek pipanisasi Cirebon-Semarang (Cisem) pasca mundurnya PT Rekayasa Industri (Rekind) pada proyek tersebut.

Menurut Kepala BPH Migas, Fansurullah Asa, BPH Migas, Kementerian ESDM dan instansi terkait segera membentuk tim bersama untuk melakukan kajian. BPH Migas menerima mundurnya Rekind dari proyek strategis nasional (PSN) ini dan mengapresiasinya sebagai langkah yang "jantan".

Tim akan mengkaji beberapa opsi yang bisa dilakukan agar proyek Ruas Transmisi Gas Bumi Cirebon-Semarang tetap bisa dilaksanakan.

"BPH Migas telah menerima surat Rekind nomor 357/10000-LT/X/2020 tanggal 2 Oktober 2020 perihal penyerahan kembali penetapan PT Rekayasa Industri sebagai pemenang lelang Hak Khusus Ruas Transmisi Gas Bumi Cisem tersebut," kata Fansurullah dalam keterangannya di Jakarta.

Ia menambahkan, pihaknya akan melakukan kajian internal dan koordinasi dengan Kementerian ESDM serta pihak lainnya untuk mengambil langkah-langkah dan solusi terbaik dalam batas waktu satu bulan sejak tanggal 13 oktober 2020. Hal ini sesuai hasil rapat Komite BPH Migas pada tanggal 12 Oktober 2020

"Kami sudah sepakat BPH Migas akan menugaskan Direktur Gas Bumi BPH Migas untuk melaksanakan kajian dalam waktu maksimal satu bulan sejak tanggal 12 Oktober 2020. Kajian tersebut dikoordinasikan Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan dan pihak lain yang terkait dengan proyek strategis pembangunan pipa gas bumi ruas transmisi Cisem tersebut," tutur Fansurullah.

Tim bersama tersebut akan mengkaji beberapa opsi yang bisa dilakukan agar proyek Ruas Transmisi Gas Bumi Cirebon-Semarang tetap bisa dilaksanakan. Opsi tersebut, antara lain memberikan hak pemenang kepada pemenang lelang kedua maupun ketiga.

"Dalam waktu satu bulan tersebut, diharapkan akan dihasilkan keputusan bersama yang bisa diterima sebagai solusi terbaik untuk proyek pipanisasi Cisem," ucap Fansurullah.

Opsi kedua, BPH Migas akan melelang ulang proyek tersebut oleh panitia lelang bersama yang juga melibatkan Kementerian ESDM cq. Direktorat Jenderal Minyak Dan Gas Bumi, Inspektorat Jenderal dan juga dari Kementerian Keuangan serta lembaga lainnya. Sementara opsi ketiga, BPH Migas bisa mengeluarkan penugasan pemerintah kepada badan usaha tertentu karena ini adalah proyek strategis nasional.

"Kajian selama satu bulan itu akan berisi kajian secara komprehensif dari sisi supply dan demand, dari sisi pasokan gas bagaimana, dari sisi demand yang real bagaimana, kemudian kita melihat bagaimana tekno ekonomi, toll fee, dan lain sebagainya," imbuh Fansurullah.

Proyek pipa transmisi gas bumi ruas Cirebon-Semarang merupakan ruas pipa open access hasil lelang BPH Migas tahun 2006 yang dimenangkan oleh PT Rekayasa Industri sebagai transporter berdasarkan SK Kepala BPH Migas nomor 035/Kpts/PL/BPH Migas/Kom/III/2006 tanggal 21 Maret 2006.

Pembangunan proyek ini diharapkan dapat mendukung peningkatan pemanfataan gas bumi domestik. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah menghentikan ekspor gas ke Singapura dan rencana penurunan harga gas untuk industri menjadi sebesar US$ 6 per mmbtu, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi. []

Berita terkait
Dukung Jokowi, BPH Migas Tinjau Harga Gas Industri
BPH Migas mendukung tiga opsi Jokowi untuk menurunkan harga gas industri yang melabung tinggi di Indonesia.
Solar Bersubsidi Dijebol, DPR Minta BPH Migas Evaluasi
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta BPH Migas lakukan evaluasi terkait dugaan penyimpangan penyaluran solar bersubsidi.
BPH Migas: Gas di Aceh Harus Wujudkan Keadilan
Keberadaan gas di provinsi ini diharapkan dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat dan mewujudkan keadilan di Tanah Rencong.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.