Botol Miras dan Sampah Berserakan di Kulon Progo

Pesta malam Tahun Baru 2020 telah usai. Di Kulon Progo, sampah berserakan di pusat kota. Tidak sedikit botol miras ditemukan di sana.
Sejumlah anggota Komunitas Laskar Petualang membersihkan sampah Tahun Baru, Rabu 1 Januari 2020. (Foto: Tagar/Harun Susanto)

Kulon Progo - Perayaan malam pergantian tahun dari 2019 ke 2020 sudah usai. Di Kulon Porgo perayaan ini masih menyisakan pekerjaan rumah. Masih banyak ditemukan sampah berserakan, dibuang sembarangan oleh warga yang hadir untuk merayakan pergantian malam

Pemandangan sampah berserakan ini, terlihat di kawasan Alun-alun Wates Kulon Progo pada Rabu 1 Januari 2020. Ragam jenis sampah ditemukan, mulai dari plastik hingga bekas kertas kembang api. Namun yang lebih memprihatinkan, ditemukan botol minuman keras berserakan di pusat kota di kabupaten paling barat Daerah Istimewa Yogyakarta ini.

Sampah yang berserakan ini membuat sekelompok pemuda yang tergabung dalam Komunitas Laskar Petualang tergerak membersihkannya. Mereka membantu para petugas kebersihan, memunguti dan mengumpulkan sampah.

Ketua Komunitas Laskar Petualang Rizki Mardiansyah mengatakan aksi bersih sampah yang dilakukan ini berawal dari rasa keprihatinan masih banyaknya warga yang membuang sampah sembarangan. 

"Masih menjadi budaya di masyarakat kita, belum bisa membawa wadah dan botol sendiri. Rata-rata warga masih pakai plastik dan sterofoam untuk tempat makan dan minum," katanya di Kulon Progo, Rabu 1 Januari 2020.

Dalam aksi ini Rizki bersama dengan 11 temannya bisa mengumpulkan sebanyak enam karung sampah yang kemudian dipadatkan menjadi tiga karung. Jenis sampah yang dikumpulkan, mayoritas adalah plastik kemasan, bekas petasan dan kembang api, dan botol minuman keras.

Masih menjadi budaya di masyarakat kita, belum bisa membawa wadah dan botol sendiri.

"Ini tadi sudah ada petugas yang membersihkan. Jika tidak ada mereka, sampah akan lebih banyak lagi. Kami hanya membantu petugas kebersihan dalam menangani masalah sampah," katanya.

Dia menambahkan, sampah tersebut kemudian dipilah antara sampah yang masih bisa disetor ke bank sampah maupun sampah yang dibuang. Keterbatasan anggota komunitas yang hadir, hanya sebagian saja yang mampu dipilah. "Sisanya dibawa petugas kebersihan," tutur Rizki.

Sementara itu, pemerhati lingkungan di Kulon Progo, Saptono Tanjung menilai masih banyak sampah berserakan di ruang publik, karena kesadaran masyarakat menjaga lingkungan belum terbentuk. Untuk itu dia berharap ada penguatan sosialisasi pengolahan sampah yang mengandung kreativitas kepada masyarakat.

"Jika perlu dibuat seperti ATM, di tempat publik yang sudah ada kotak pilahnya. Masukkan botol bekas bisa keluar uang atau lainnya seperti potongan harga di warung. Hal ini sudah diberlakukan di beberapa luar negari," kata dia.

Sedangkan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Persampahan, Air Limbah dan Pertamanan, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kulonprogo, Toni mengatakan ada sebanyak 20,7 ton sampah diangkut ke TPA Banyuroto usai malam Tahun Baru 2020. Setiap harinya, rata-rata sampah yang masuk di TPA Banyuroto sekitar 30 ton per hari. []

Baca Juga:

Berita terkait
Mereka Tumbang Saat Malam Tahun Baru di Malioboro
Ratusan ribu orang memadati kawasan Malioboro merayakan malam pergantian tahun. Belasan orang tumbang atau pingsan, dua dirujuk di rumah sakit.
Pelajar Bawa Pedang Saat Malam Tahun Baru di Jogja
Dua orang, salah satunya pelajar di Yogyakarta ditangkap polisi saat malam tahun baru. Keduanya terbukti membawa senjata tajam jenis pedang.
Ada Polwan Cantik di Tahun Baru Kota Lama Semarang
Sejumlah polwan cantik diterjunkan untuk mengamankan malam pergantian tahun di Kota Lama Semarang.
0
Emma Raducanu dan Andy Murray Optimistis Bertanding di Wimbledon
Raducanu, 19 tahun, akan melakukan debutnya di Centre Court ketika dia bermain melawan petenis Belgia, Alison van Uytvanck