Bos WHO Minta Stop Politisasi Virus Corona

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta politisasi virus corona Covid-19 segera diakhiri.
Ilustrasi - Direktur General WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada pertemuan Munich Security Conference di Jerman (15/2/2020). Tedros menyatakan optimismenya pada COVID-19 bisa dikendalikan. (Foto: Antara/ANDREAS GEBERT)




Jakarta - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta politisasi virus corona Covid-19 segera diakhiri. Ia juga minta dukungan dunia karena terus menerus mendapat tekanan dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

Kami dekat dengan semua negara. Kami tidak berpihak kepada siapa pun.

Sebelumnya Trump mengecam WHo karena terlalu berpihak dan berfokus kepada China dalam penanganan pandemi corona. WHO juga dinilai mengeluarkan nasihat buruk kepada AS yang membuat negara itu mengalami peningkatan tajam jumlah pasien Covid-19. Trump juga mengancam akan menghentikan pendanaan untuk WHO.

Baca Juga: Donald Trump Tuding WHO Gagal Tangani Virus Corona

Tedros enggan berkomentar soal tudingan WHO "sangat China sentris. Ia hanya mengatakan,"Kami dekat dengan semua negara. Kami tidak berpihak ke siapa pun."

Donald TrumpPresiden Amerika Serikat Donald Trump saat berbicara terkait penanganan virus Corona di Gedung Putih, Amerika Serikat. (Foto: YouTube/Guardian News).

Trump diketahui sudah dua kali menyerang WHO. Pertama pada Selasa, 7 April 2020 soal dukungan WHO terhadap China. Pada Rabu, 8 April 2020, dalam konferensi pers, Trump mengatakan organisasi itu harus menjalankan prioritas dengan benar. Ia juga menyebutkan AS akan melakukan penelitian untuk memutuskan apakah akan terus membayar kontribusi ke WHO.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan pemerintah sedang mengevaluasi kembali soal dukungan pendanaan untuk WHO. "Organisasi harus bekerja. Mereka harus memberikan hasil yang diharapkan," katanya seperti diberitakan dari BBC News, Kamis, 9 April 2020.

Seorang penasihat Dirjen WHO sebelumnya mengatakan kedekatan WHO dengan China sangat penting untuk melihat karakteristik penyebaran corona, mengingat virus itu pertama kali terdeteksi di negara itu.

Baca JugaCorona, Radio BBC London Siarkan Kutbah Jumat

Menurutnya, kecaman Trump justru menunjukkan ketidaksiapan AS dalam penanganan virus corona. AS menjadi salah satu donatur terbesar WHO. Data lembaga itu menunjukkan bahwa AS berkontribusi sebesar 15 persen terhadap total anggaran. []

Berita terkait
Corona, Jumlah Kematian di Amerika di Atas 4.000
Jumlah kematian di Amerika Serikat akibat pandemi virus corona Covid-19 mencapai di atas 4.000 orang, meningkat dua kali lipat dari tiga hari lalu.
Fatwa Ulama Dunia Cara Ibadah Islam Saat Wabah Corona
Ulama Uni Emirat Arab, Mesir, Arab Saudi, Kuwait, Iran, Indonesia. Ini fatwa mereka tentang tata cara ibadah Islam di tengah pandemi corona.
5 Museum Dunia Bikin Tur Virtual Selama Wabah Corona
Museum populer di beberapa negara menawarkan tur virtual selama wabah virus Corona.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.