Jakarta - Bos Jaguar Land Rover (JLR) Ralf Speth akan mengundurkan diri dari jabatannya pada September 2020, bertepatan dengan akhir masa kontraknya. Dia telah memimpin perusahaan tersebut sejak 2010, di mana dia telah melakukan ekspansi global secara besar-besaran.
Dilansir dari Reuters, Kamis, 30 Januari 2020, selama menjadi bos JLR, Speth menempatkan pabrik baru di China, Brasil dan Slovakia dengan target produksi sebanyak 1 juta mobil per tahun. Dia memutuskan mundur saat pembuat mobil terbesar Inggris itu menunjukkan tanda-tanda peningkatan setelah pemutusan kerja tahun 2019, kerugian besar dan penurunan penjualan.
Pada 2019, penjualan JLR berada pada angka 550.000 kendaraan. Perusahaan ini lebih lambat daripada beberapa pesaingnya dalam melistriki line-up, sementara penurunan besar dalam permintaan diesel mengalami penurunan di China, yang menjadi pasar otomotif terbesar di dunia.
Pabrik Jaguar Land Rover di Halewood, Liverpool, Inggris Utara. (Foto: Reuters)
JLR mencatat penurunan sebesar 6 persen pada penjualan 2019 tetapi telah bangkit kembali di China dalam beberapa bulan terakhir. Penjualan perusahaan secara keseluruhan naik 1,3 persen pada bulan Desember.
Perusahaan menyatakan bahwa, setelah lepas jabatan sebagai bos JLR, Speth akan tetap menjadi wakil ketua non-eksekutif di JLR dan akan tetap di dewan Tata Sons, yang merupakan kelompok induk dari Tata Motors yang memiliki JLR.
"Komite pencarian telah dibentuk yang akan bekerja dengan saya untuk mengidentifikasi pengganti yang cocok dalam beberapa bulan mendatang," kata Ketua Tata Sons, N Chandrasekaran.
Jaguar Land Rover didirikan pada tahun 1948 dan dimiliki oleh perusahaan otomotif India Tata Motors sejak 2008. JLR memiliki satu merek perusahaan yang diberi nama Land Rover, sebuah merek kendaraan roda empat tertua kedua di dunia setelah Jeep. Beberapa mobil hasil garapan Land Rover di antaranya Defender, Discovery, Freelander, dan Range Rover. []
