Jakarta - Jaguar Land Rover (JLR) resmi melayangkan gugatan terhadap Volkswagen (VW) Group, pada Kamis, 20 November 2020. Permasalahan ini disebabkan karena VW menggunakan salah satu teknologi pada mobil garapannya, yang ternyata teknologi tersebut sudah dipatenkan oleh JLR.
Melansir laman Bloombergquint, Rabu, 25 November 2020, JLR menuding VW Group menggunakan sistem Terrain Response tanpa izin. Padahal teknologi ini sebelumnya sudah dipatenkan oleh JLR. Sistem ini sudah disematkan pada beberapa mobil keluaran JLR, diantaranya aguar F-Pace dan Land Rover Discovery.
Terrain Response merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk mengubah beberapa mode berkendara hanya dengan menekan satu tombol saja. Sistem ini juga dapat membuat perjalanan di medan berat atau off-road menjadi lebih mudah.
Dalam gugatannya, JLR meminta Komisi Perdagangan Internasional Amerika Serikat untuk memblokir penjualan sejumlah SUV garapanan VW. Model-model yang masuk ke dalam gugatan tersebut antara lain, Lamborghini Urus, Audi Q8, Porsche Cayenne, Audi Q7, Audi Q5, e-tron, dan Audi A6.
"Ini merupakan upaya kami untuk melindungi hak dan operasional JLR di pasar Amerika Serikat. Kami tidak ingin ada produsen yang menggunakan paten teknologi JLR secara ilegal, tanpa adanya lisensi," kata pengacara JLR, Matthew Moore.
Hingga saat ini, VW Group masih belum angkat bicara mengenai gugatan tersebut. JLR sendiri akan membawa kasus hak paten ini ke meja hijau pada Februari 2021.[]