Borobodur Prioritas Utama Pengamanan Liburan Akhir Tahun 2018

Di Magelang, Jawa Tengah.
Sedikitnya 41 personel kepolisian diturunkan untuk mengamankan Candi Borobudur jelang liburan Natal dan Tahun Baru 2019. (Foto: Pixabay)

Magelang (Tagar 21/12/2018) - Sedikitnya 41 personel kepolisian diturunkan untuk mengamankan Candi Borobudur jelang liburan Natal dan Tahun Baru 2019.

Kapolres Magelang AKBP Yudianti Adi Nugroho menyebut Borobudur menjadi prioritas utama pengamanan pada liburan akhir tahun 2018.

Ia menuturkan Candi Borobudur merupakan destinasi wisata utama di Kabupaten Magelang dan paling banyak dikunjungi wisatawan nusantara maupun mancanegara sehingga perlu pengamanan yang lebih dibanding destinasi lainnya.

"Candi Borobudur ini juga merupakan destinasi nasional yang diawasi langsung oleh pusat," kata Yudi setelah gelar pasukan pengamanan Natal dan Tahun Baru 2019 di Taman Lumbini kompleks taman Wisata Candi Borobudur, disitat Antara, Jumat (21/12)

Menurut dia pengamanan di kawasan cagar budaya dunia ini akan dilengkapi alat pendeteksi logam yang wajib dilewati wisatawan saat berkunjung, termasuk pemeriksaan tas bawaan oleh petugas.

Ia menuturkan pos pengamanan khusus juga didirikan di kawasan tersebut untuk mempermudah petugas melakukan pengamanan dan mengatur lalu lintas yang ramai selama libur Natal dan tahun baru.

"Kami ingin memastikan masyarakat, khususnya wisatawan merasa aman dan nyaman berlibur," katanya.

Ia menyebutkan dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru 2019 diterjunkan sebanyak 442 personel gabungan. Selain Candi Borobudur, titik lainnya yang juga menjadi konsentrasi pengamanan adalah Ketep Pass Merapi, simpang Artos Mertoyudan, area perbatasan Magelang-Yogyakarta di Salam, perbatasan Magelang-Temanggung di Secang, dan pusat-pusat perbelanjaan.

"Personel yang terlibat dari unsur TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan instansi terkait lainnya. Kami mendirikan enam pos pengamanan, masing-masing diterjunkan 31 personel," katanya.

Ia menyampaikan potensi kerawanan di wilayah Magelang, antara lain terkait teror oleh kelompok tertentu, potensi kemacetan lalu lintas, kecelakaan dan bencana tanah longsor.

Ia mengimbau masyarakat Magelang tidak melakukan konvoi pada malam Tahun Baru 2019 karena bisa memicu kecelakaan lalu lintas, kemacetan, dan konflik sosial.

Berita terkait
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.