Jakarta, (Tagar 30/1/2019) - Musisi Ahmad Dhani akhirnya diputus bersalah dan dijatuhi hukuman 1,5 tahun penjara.
Ketua Majelis Hakim Ratmoho memerintahkan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan segera menahan musisi Ahmad Dhani yang menjadi terpidana ujaran kebencian.
"Memerintahkan agar terdakwa ditahan," kata Hakim Ratmoho saat memimpin sidang vonis Ahmad Dhani di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Ratmoho memvonis Ahmad Dhani hukuman penjara selama 1,5 tahun, karena terbukti bersalah secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana.
Pemain bass grup musik BIP, Bongky Marcell menanggapi berita penahanan pentolan Dewa 19 Ahmad Dhani tersebut. Kepada Tagar News, kawan bermusik Dhani di grup Ahmad Band itu mengungkapkan keprihatinannya. Dia juga berharap bisa membuat konser reuni di dalam penjara.
"Prihatin lah ya, gua bakal usulin untuk bikin konser reuni Ahmad Band aja sekalian di Cipinang," papar Bongky melalui sambungan telefon, Selasa sore (28/1).
"Asik kan tuh, teriak-teriak di dalem. 'Yang tua korup, yang muda mabuk' (lirik lagu Ahmad Band). Seru pasti," imbuh Bongky.
Mantan personil kelompok musik Slank itu juga berujar, bahwa penahanan Dhani bukan sekadar urusan hukum belaka. Meski mengaku tidak mengetahui dengan pasti, Bongky mensinyalir, penahanan Dhani memiliki keterkaitan dengan aktifitas politik suami dari Mulan Jameela itu.
"Kalo udah di politik, ranahnya tega-tegaan. Ada pasal hukum yang banyak orang gak tau pasti, ada kondisi yang dikondisikan. Gua gak ngikutin ceritanya. Kebenarannya yang mana juga gua gatau," pungkas Bongky.
Bersama dua mantan personel band Slank, Pay dan Bongky Marcell. Ahmad Dhani diketahui pernah tergabung dalam sebuah proyek musik bersama.
Lewat Supergrup yang dinamai Ahmad Band tersebut, Ahmad Dhani & Andra (Dewa 19), Bongky, Pay (ex Slank), dan Bimo (ex Netral), sukses menggelontorkan satu buah album penuh berisi 11 lagu berjudul Ideologi, Sikap, Otak pada tahun 1998 silam.
Dari album tersebut, lahir hits sepanjang masa karya Ahmad Dhani yang berjudul Cinta Kau dan Dia. Lagu berjudul Distorsi dan Bidadari di Kesunyian juga kerap bertengger di tangga lagu musik nasional, kala itu. []
