Bongkar Aliran Dana Umroh dan Haji Plus, Polisi Gandeng PPATK

Bongkar aliran dana umroh dan haji plus, polisi gandeng PPATK. “Karena jumlahnya besar, kita kejar terus," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto.
CALON JAMAAH KORBAN PT SBL: Seorang calon jamaah menunjukkan surat administrasi keberangkatan Haji Plus dan Umroh saat mendatangi kantor PT Solusi Balad Lumampah (SBL), Bandung, Jawa Barat, Rabu (31/1). Sedikitnya 12 ribu calon jemaah Umroh dan Haji Plus yang telah membayar biaya sedikitnya Rp 18 juta hingga Rp 23 juta menjadi korban diduga penipuan dan penggelapan oleh PT SBL dan diperkirakan gagal berangkat. (Foto: Ant/Novrian Arbi).

Bandung, (Tagar 1/2/2018) – Guna menelusuri aliran dana jamaah yang diduga digelapkan PT Solusi Balad Lumampah (PT SBL), Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

"Kita bekerja sama dengan teman-teman dari PPATK untuk melacak aliran dananya," ujar Kapolda Jawa Barat (Jabar) Irjen Pol Agung Budi Maryoto, di Bandung, Kamis (1/2).

PT SBL diduga telah melakukan penipuan terhadap sekitar 12 ribu jemaah dengan total kerugian hingga Rp 300 miliar. Hingga saat ini polisi telah menyita uang tunai sebesar Rp 1,6 miliar, sembilan mobil mewah, empat motor berbagai jenis, dan empat aset berupa rumah.

Penelusuran akan tetap dilakukan Polda Jabar mengingat jumlah besaran dana yang tertahan dari jemaah mencapai ratusan miliar rupiah.

Polisi juga akan menelusuri apakah uang tersebut digunakan untuk membeli dua mobil mewah yang beredar di media sosial milik AJW selaku pemilik PT SBL.

"Kita akan kejar, kalau ada korelasinya dengan itu kita akan lakukan penyitaan," kata dia.

Hingga sejauh ini belum ada penambahan tersangka, baru AJW serta ER yang baru ditahan aparat kepolisian. Sementara untuk pengembalian uang, polisi akan mengadukannya kekejaksaan guna memutuskan apakah aset-aset yang telah disita dikembalikan atau dilelang.

"Nanti hakim yang memutuskan, prosesnya masih panjang. Karena jumlahnya yang besar sementara asetnya ada berapa, kita kejar terus," kata dia. (ant/yps)

Berita terkait