Bom Medan, DPR Minta Polri Tingkatkan Kewaspadaan

Komisi III DPR meminta Polri meningkatkan kewaspadaan di Tanah Air setelah bom bunuh diri meledak di Medan.
Kabareskrim Polri Komjen Pol Idham Aziz (kiri) menyerahkan pakta integritas kepada Ketua Komisi III Herman Herry (kanan) saat Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Kapolri di ruang Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2019. (Foto: Tagar/Nurul Yaqin)

Jakarta - Komisi III DPR meminta Kepolisian Republik Indonesia (Polri) meningkatkan kewaspadaan di Tanah Air setelah bom bunuh diri meledak di halaman Markas Polrestabes Medan, Sumatera Utara (Sumut), sekitar pukul 08.45 WIB, Rabu, 13 November 2019.

Masyarakat tidak perlu mendapatkan gambar atau visual mengerikan (bom Medan).

"Saya mendorong Polri meningkatkan kewaspadaan di seluruh Indonesia, memastikan kejadian ini tak terulang, " kata Ketua Komisi III DPR RI Herman Herry lewat keterangan tertulis kepada Tagar, Rabu, 13 November 2019.

Politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu mengutuk keras pelaku bom bunuh diri yang menyasar masyarakat ketika sedang mengurus SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian) di antaranya untuk recrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS).

"Saya percaya bahwa Polri akan melakukan penegakan hukum secara profesional menjaga keamanan dan memberikan perlindungan kepada setiap warga negara," ujar dia.

Herman meminta agar masyarakat Medan khususnya yang terkena dampak tetap tenang setelah mengetahui situasi ini. Seluruh komponen masyarakat diharapkannya tetap melakukan aktivitas seperti biasa.

"Kepada seluruh masyarakat diharapkan untuk tetap tenang dan tetap menjalankan aktivitas seperti biasanya. Seluruh elemen masyarakat harus bersatu menunjukkan bahwa Indonesia tidak takut terhadap teror, seperti apa pun bentuknya," ujar dia.

Kepada masyarakat, Herman juga mengimbau agar tidak menyebarkan rekaman video bom bunuh diri yang terjadi di Markas Polrestabes Medan menjelang apel pagi tersebut. Menurut dia, bila video bom itu masif disebarkan maka maksud dan tujuan teroris tercapai dalam hal menebar ketakutan.

"Masyarakat tidak perlu mendapatkan gambar atau visual mengerikan (bom Medan), menyebarkan foto dan video hanya membantu tercapainya tujuan teror itu sendiri," ucapnya.

Ini kali kedua bom bunuh diri terjadi di Sumut sepanjang 2019. Sebelumnya bom meledak di wilayah Sibolga pada Selasa, 12 Maret 2019. Ledakan tak jauh dari kediaman teroris Husein alias Abu Hamzah di Kelurahan Pancuran Bambu.

Ledakan bom yang terjadi di Markas Polrestabes Medan diketahui menyebabkan 5 polisi dan 1 warga sipil menjadi korban. Kini keenam korban sedang ditangani di rumah sakit terdekat. 

Berita terkait
Dua Wilayah Terkena Bom Bunuh Diri di Sumatera Utara
Dalam rentang waktu setahun, wilayah Sumatera Utara diserang terduga teroris yang melakukan bom bunuh diri. Pertama di Sibolga. Kedua, di Medan.
Puan Maharani Soroti Pelaku Individu Bom Medan
Ketua DPR RI Puan Maharani angkat bicara menyoal bom di Polrestabes Medan. Menurutnya aksi teror bisa dilakukan secara individu, tidak berkelompok.
Bom Bunuh Diri Medan, Pelaku Pakai Jaket Ojek Online
Kota Medan, Sumatera Utara digegerkan dengan meledaknya bom di Markas Polrestabes Medan.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.