Bolehkah Melayat Jenazah Positif Covid-19?

Pandemi corona Covid-19 mengharuskan semua orang bertindak sangat hati-hati, menjaga jarak sosial. Tapi, bolehkah melayat jenazah positif Covid-19?
Ilustrasi. (Foto: Facebook/SasQa SasQa)

Jakarta - Pakar Kesehatan dr. Vito Anggarino Damay mengatakan bahwa orang yang meninggal karena virus corona atau Covid-19 sebisa mungkin untuk dihindari. Oleh karena itu bagi yang bukan keluarga dekat lebih baik tidak melayat, kalaupun datang harus tetap menjaga jarak minimal satu meter.

"Sebaiknya dihindari melayat, apalagi kalau bukan keluarga dekat. Jika memang ingin melayat posisi tetap physical distance, artinya jarak satu dengan yang lain 1 meter atau kalau bisa 2 meter," kata Vito Anggarino Damay saat dihubungi Tagar, Rabu, 25 Maret 2020.

Selain itu, Vito Damay mengingatkan kepada pelayat harus memperhatikan lingkungan sekitar dengan tetap tidak menyentuh muka serta menutup batuk dan bersin dengan lengan. Sebab virus corona memiliki potensi penyebaran yang cepat dan tidak mudah terdeteksi.

"Tidak bersalaman atau menyentuh muka. Etika batuk atau bersin dijaga menggunakan lengan bagian dalam atau saputangan. Jika anda tidak fit atau sedang sakit lebih baik tidak datang melayat," ujarnya.

Sebaiknya dihindari melayat, apalagi kalau bukan keluarga dekat.

Saat ini hampir di seluruh negara di dunia telah ditemukan kasus pandemi virus corona Covid-19. Sebanyak 186 negara sudah melaporkan warganya yang terinfeksi virus mematikan dari China itu.

Data dikutip dari www.worldometers.info/coronavirus, pada Rabu, 25 Maret 2020 hingga pukul 14.00 WIB, mencatat 423.469 kasus. 295.407 positif virus corona Covid-19 dengan angka kematian 18.909 jiwa dan dinyatakan sembuh 109.153 di seluruh dunia.

Di Indonesia, jumlah kasus telah mencapai 790 terkonfirmasi positif dengan perincian 701 dalam perawatan, 31 sembuh, 58 meninggal, data Kementerian Kesehatan hingga Rabu, 25 Maret 2020, pukul 15:30.

"Yakinlah pemerintah bekerja dengan keras dan siapa pun yang sedang melaksanakan isolasi atau masyarakat yang membutuhkan informasi silakan ada hotline di 119 ext. 9 dan di beberapa layanan online di Indonesia yang terkait dengan Covid-19," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu, 22 Maret 2020.

Indonesia menempuh kebijakan social distancing, menjaga jarak sosial. Anak-anak sekolah belajar di rumah. Pegawai negeri dan swasta bekerja di rumah. Acara-acara kelompok di ruang publik ditiadakan. Pemerintah membeli alat kesehatan dan obat-obatan di China. Semua dalam rangka menyembuhkan pasien corona, memutus rantai penyebaran virus corona Covid-19. []

Baca juga:

Berita terkait
Apakah Berenang Bisa Menularkan Corona?
Corona membuat orang-orang menjadi cemas, khawatir terinfeksi virus yang tak terlihat oleh mata tersebut. Apakah berenang bisa menularkan corona?
Apakah Gigitan Nyamuk Bisa Menularkan Corona?
Virus corona Covid-19 bisa bertahan di udara selama 3 jam, bisa menempel pada benda apa saja. Apakah gigitan nyamuk bisa menularkan corona?
Boleh Vs Tidak Boleh Dilakukan Saat Social Distancing
Social distancing di tengah wabah corona Covid-19, menjaga jarak sosial, hindari kerumunan, di rumah saja. Ini yang boleh vs tidak boleh dilakukan.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.