Bocah Penderita Tumor Ginjal di Siantar, Butuh Donasi

Bocah dua tahun empat bulan itu tampak lemas. Perutnya tampak membesar. Tak sebanding dengan tubuh mungilnya.
Laurenz Kristian Hutagalung, bocah 2 tahun 4 bulan bersama Ibunya, di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, Selasa 6 Agustus 2019. (Foto: Tagar/Jonatan Nainggolan)

Pematangsiantar - Bocah dua tahun empat bulan itu bernama Laurenz Kristian Hutagalung. Namun pemilik nama keren itu tampak lemas terkulai di kasur tempat tidur rumahnya. Dia hanya terbaring, sesekali juga digendong sang ibu.

Bocah yang karib disapa Laurenz itu, buah perkawinan Mustika Putra Hutagalung, 36 tahun, dan Kristina Romauli boru Ritonga, 35 tahun. Dia bungsu dari dua bersaudara.

Di rumah mereka di Jalan Enggang, Kelurahan Sipinggol-pinggol, Siantar Marihat, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, siang itu, Selasa 6 Agustus 2019, Putra dan Kristina diajak berbincang.

Laurenz mulai terlihat ada kelainan saat pertama kali mengalami demam, dan menceret dan perutnya gembung. Dirasa penyakit seperti itu biasa bagi anak kecil, Kristina pun membawa buah hatinya itu berobat ke Puskesmas.

Kondisi Laurenz terutama demamnya tidak kunjung turun. Demikian juga pada bagian perutnya yang tetap gembung.

"Perutnya agak gembung. Kami kira masuk angin, terus saat itu kami kasihlah obat dan daun jarak," tuturnya.

Curiga dengan kondisi perut Laurenz yang tetap gembung dan mengeras saat disentuh meski sudah BAB dan menceret, Kristina memutuskan membawa anaknya ke rumah sakit pada 8 Mei 2019.

Beberapa hari dirawat di rumah sakit, dokter justru merujuk Laurenz agar dibawa ke rumah sakit di Medan.

"Dua hari di Medan, baru tahu kami kata dokter, anak kami positif penyakit tumor di bagian ginjalnya. Cuma belum tahu tumor ganas apa nggak," kata Putra, ayah Laurenz.

"Hasil pemeriksaan pada hari ke tiga baru agak nampak sakit anak kami. Dia dipindahkan ke rumah sakit tipe A," sambungnya.

Kami sangat butuh donatur yang mau menyisihkan rezekinya supaya anak kami ini cepat ditangani

Kristina makin sedih saat kemudian terungkap sesuai hasil diagnosa dokter, terdapat cairan di bagian paru-paru anak mereka. Cairan tersebut adalah tumor yang menyebar ke bagian hati Laurenz. "Kata dokter, tak bisa lagi ditangani anak kami," katanya, dengan raut wajah sedih.

Putra sangat terpukul. Namun dia hanya bisa pasrah seraya berdoa dan berjuang demi kesembuhan anaknya. Pasangan ini mengandalkan asuransi kesehatan milik pemerintah, BPJS Kesehatan untuk menolong perobatan Laurenz.

"Dana perobatan Laurenz selama ini kami pakai BPJS Kesehatan. Uang kami ngak cukup. Aku ke sini minta izin terus sama pimpinan, untuk melihat kondisi anak saya," terang Putra, yang bekerja sebagai karyawan swasta di Banda Aceh.

Di tengah perjuangan mengobati sang anak yang seakan tidak ada hasil selama tiga bulan terakhir, secercah harapan menyeruak.

Putra mendapat informasi ada salah seorang keluarga yang pernah mengalami nasib sama dengan penyakit Laurenz. Kelurga pun berencana untuk membawa Laurenz berobat ke Malaysia.

"Ada orang punya pengalaman cerita kepada kami sakit anak mereka sama kayak sakit anak kami ini. Orang itu membawa anaknya berobat ke Penang, Malaysia. Kata orang itu harus cepat dioperasi diangkat ginjalnya. Sudah tiga bulan lalu dioperasi sampai saat ini sembuh dan sehat anaknya," tutur Kristina

Namun untuk berobat ke Penang, membutuhkan dana yang tak sedikit. Putra dan Kristina berharap ada uluran tangan dermawan demi kesembuhan sang anak.

"Kami berharap penanganan medis nantinya di sana ada kemajuan kesehatan terhadap anak kami. Kami sangat butuh donatur yang mau menyisihkan rezekinya supaya anak kami ini cepat ditangani. Dan semoga sembuh, Amin," kata Kristina. Ada titik di kelopak matanya, lalu jatuh. []

Baca juga

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.