Medan - Kritik pedas dilayangkan calon Wali Kota Medan nomor urut 2, Bobby Nasution tentang pelaksanaan Musyawarah Rencana Kerja Pembangunan (Musrembang) yang digelar oleh Pemerintah Kota Medan selama ini.
Bobby menilai, kegiatan tahunan tersebut dianggap hanya seremonial karena tidak mampu merespons persoalan masyarakat.
"Musrembang selama ini hanya seremonial, percuma saja kalau pemimpinannya tidak turun, gak tahu kondisi masyarakat dan kebutuhannya," ujar Bobby saat berdialog dengan warga Gang Lampu I Bawah, Medan, Kamis, 22 Oktober 2020.
Kritikan itu dilayangkan Bobby menjawab pertanyaan warga, H Ardi. Lantaran menurut mantan kepling ini, laporan-laporan masalah yang disampaikannya tidak mendapatkan perhatian pemerintah kota.
Mohon dukungannya, pada 9 Desember 2020 bersama-sama ke TPS dan coblos nomor dua Bobby Nasution-Aulia Rachman
Di antaranya masalah drainase tak berujung yang menyebabkan banjir. "Agar ada drainase, saya sudah buat parit di setiap sisi jalan. Tapi ujungnya tertutup, makanya kami minta bantuan penyelesaian masalah ini. Bronjong sungai juga diusulkan, tapi tidak dijalankan, " beber Ardi.
Hal serupa diutarakan Damanik. Lantaran buruknya drainase, lingkungan 16, Jalan Lampu I Bawah selalu kebanjiran.
Dia juga menjelaskan masalah kelistrikan yang semrawut di kawasan pemukiman warga ini. Termasuk tidak ada tiang listrik, sehingga listrik yang tersambung ke rumah warga hanya dari kabel-kabel saja.
Bobby mengungkapkan, untuk menyelesaikan masalah-masalah warga ini, harus terjalin kolaborasi antara semua pihak.
Terkait kelistrikan, menurutnya, memang benar adalah tanggung jawab PLN, tapi masyarakat penduduk Medan harus juga perhatian.
"Karena membangun Medan ini tidak bisa sendiri, harus berkolaborasi," tuturnya.
Karenanya, Bobby memohon doa dan dukungan dari warga Medan dalam perhelatan Pilkada Medan 2020.
"Mohon dukungannya, pada 9 Desember 2020 bersama-sama ke TPS dan coblos nomor dua Bobby Nasution-Aulia Rachman," ucapnya. []