BNN: Saraf Rusak, Pemakai Narkoba Tak Bisa Sembuh

Kepala Biro Humas dan Protokol BNN, Brigadir Jenderal Polisi Sulistyo Pudjo Hartono mengingatkan pecandu narkoba tak bisa sembuh 100%, saraf rusak.
Ilustrasi Narkoba. (Foto: pixabay)

Jakarta - Kepala Biro Humas dan Protokol Badan Narkotika Nasional (BNN), Brigadir Jenderal Polisi Sulistyo Pudjo Hartono mengingatkan kondisi orang yang pernah menjadi pecandu narkoba sebenarnya tidak bisa sembuh total meski sudah menjalani program rehabilitasi. 

"Kalau orang sudah make (narkoba), mana bisa (sembuh) 100 persen? Khan sebagian sarafnya sudah rusak," katanya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu, 11 Juli 2020. 

Ya, khan banyak juga orang yang sudah make (terus) make lagi. Makanya, sayangi otak kita.

Ia mengibaratkan rumah yang pernah dihantam dengan palu besar tidak akan bisa pulih 100 persen meski sudah disemen lagi, karena bekas pukulan palu berimbas ke konstruksi.

Baca juga: Medan Pasar Besar Bagi Bandar Narkoba

Artinya, kata dia, orang yang pernah terlibat dalam penyalahgunaan narkotika tidak akan bisa pulih atau normal kembali 100 persen, sebagaimana orang yang belum pernah tersentuh narkoba. 

Menurut dia, penyalahgunaan narkoba meninggalkan dampak yang merugikan terhadap tubuh, terutama pada otak. Bahkan, kata Sulistyo, banyak juga orang yang sudah berhenti menjadi pecandu narkoba, namun kembali terjerat penyalahgunaan obat-obatan terlarang itu.

Ia berujar, banyak pecandu narkoba yang sudah menjalani rehabilitasi pengobatan untuk menjadi manusia normal, namun tidak bisa membuat mantan pecandu barang haram tersebut seperti orang yang tidak pernah bersentuhan dengan narkoba sebelumnya. 

"Ya, khan banyak juga orang yang sudah make (terus) make lagi. Makanya, sayangi otak kita," katanya. 

Baca juga: Polisi Bekuk 3 Pelaku Jaringan Narkoba Kota Malang

Ia mengakui penyalahgunaan narkoba sebagai kejahatan memang tidak akan pernah bisa diberantas habis selama dunia ini ada.

"Selama dunia ada, kejahatan masih ada, termasuk penyalahgunaan narkoba. Berapa banyak orang menyalahgunakannya. Kalau tidak ada kejahatan tidak perlu ada polisi, tentara, jaksa, dan hakim," katanya. 

Oleh karena itu ia mengingatkan kepada seluruh kalangan masyarakat, terutama generasi muda untuk jangan pernah sekalipun mencoba barang haram tersebut karena efeknya sangat berbahaya. 

Lantas ia mengajak masyarakat untuk menjauhi dan ikut serta memerangi narkoba, sebab obat-obatan terlarang tersebut dapat merusak masa depan generasi muda bangsa. 

"Harapan kepada semua masyarakat untuk jauhi narkoba. Jangan coba, jangan pakai. Karena kalau sudah pakai, susah (normal lagi)," kata dia. []

Berita terkait
Polres Bogor Bongkar Produsen dan Pengedar Narkoba
Barang bukti disita Polres Bogor dari produsen dan pengedar narkoba 54 gram bahan baku tembakau sintesis dipesan pelaku secara online dari Belanda
Milenial DIY dan Jateng Dapat Ilmu Cegah Narkoba
Sekitar 100 pelajar di DIY dan Jateng mendapat edukasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.
Polres Bogor Ungkap Modus Baru Pengiriman Narkoba
Dari pengungkapan yang dilakukan Satuan Narkoba Polres Bogor ini, ditemukan modus baru pengiriman daun ganja kering.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.