BMKG DIY Sebut Ada Gangguan Cuaca di Pulau Jawa

BMKG Yogyakarta menyebut hujan yang mengguyur wilayah DIY karena ada gangguan cuaca di wilayah Pulau Jawa.
Hujan Malam Hari (Foto: Pixabay)

Yogyakarta - Hujan sedang mengguyur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Selasa, 11 Agustus 2020 malam. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyebutkan terjadi gangguan cuaca di wilayah Pulau Jawa.

Berdasarkan analisis pada lapisan ketinggian 700 milibar, hujan di wilayah DIY tersebut disebabkan oleh pertemuan arus angin di wilayah Jawa. "Terjadi hujan ringan merata di wilayah DIY pada sore malam. Ditandai dengan belokan angin dan perlambatan kecepatan angin akibat aktivitas sirkulasi siklonik yang berpusat di Perairan Selatan NTT," kata Kepala BMKG Yogyakarta Agus Riyanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 12 April 2020.

Menurut dia, perlambatan kecepatan angin ini mengakibatkan penumpukan massa udara di wilayah Jawa. Sehingga mendukung pertumbuhan awan tipe Stratiform (jenis awan rendah) bersifat merata. Kondisi demikian bersifat sementara dan diprakirakan akan bertahan selama satu hingga dua hari ke depan. "Hal ini yang menyebabkan hujan ringan cukup lama di wilayah DIY," ucapnya.

Sebelumnya, Staklim BMKG Sleman membeberkan suhu udara minimum mencapai 18-20 derajat celcius. Hal itu disebabkan karena tidak adanya awan yang menyebabkan panas bumi terpancar keseluruh atmosfer dan tidak ada yang dipantulkan ke bumi.

Hal ini yang menyebabkan hujan ringan cukup lama di wilayah DIY.

"Adanya pergerakan massa udara dari Australia dengan membawa massa udara dingin dan kering tersebut ke Asia melewati Indonesia. Atau disebut dengan monsoon dingin Australia," kata Kepala Stasiun Klimatologi Mlati BMKG Yogyakarta, Reni Kraningtyas dalam keterangan tertulisnya, Senin, 27 Juli 2020.

Pada musim kemarau, jumlah tutupan awan di atmosfir relatif sedikit, sehingga radiasi matahari berupa gelombang pendek yang menyinari bumi pada saat siang hari dipantulkan kembali oleh bumi (sebagai radiasi gelombang panjang di atmosfir pada malam hari) tanpa halangan. 

Baca Juga:

Sementara panas yang dipantulkan oleh bumi langsung terbuang ke angkasa menyebabkan udara di permukaan bumi menjadi dingin. "Kandungan air di dalam tanah menipis, kandungan uap air di udara juga rendah. Pantauan 5 hari terakhir suhu udara minimum sekitar 18 sampai 20 derajat Celcius," ucapnya.

Dinginnya udara malam hari akan berlangsung hingga pagi hari menjelang siang hari hingga bumi kembali menyerap energi gelombang pendek dari matahari. Kemudian dipancarkan lagi ke atmosfer dan pada saat itulah kita akan kembali merasakan kehangatan atau panas bumi. Diperkirakan kondisi tersebut berlangsung hingga Agustus mendatang. []

Berita terkait
BMKG Jelaskan Fenomena Awan Tsunami di Aceh
BMKG buka suara dan menjelaskan mengenai fenomena munculnya awan aneh menyerupai ombak tsunami yang terjadi di Meulaboh, Aceh.
Penjelasan BMKG Soal Awan Raksasa di Aceh Barat
Awan raksasa yang muncul di Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya, Aceh adalah awan Arcus atau disebut awan Tsunami.
Tinggi Ombak Saat Laka Laut di Bantul Menurut BMKG
BMKG menyebut gelombang tinggi di pantai selatan Yogyakarta masih berpotensi terjadi hingga seminggu ke depan. Wisatawan, nelayan diminta waspada.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.