Semarang - Aktivitas bisnis skala internasional, khususnya menyangkut sektor penerbangan, sangat terpukul dengan mewabahnya virus corona. Di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, jumlah penumpang maupun volume pengiriman barang mengalami penurunan cukup signifikan.
Baik penerbangan domestik maupun internasional, jumlah penumpang menurun sekitar lima persen.
General Manager Angkasa Pura I Bandara Internasional Jendral Ahmad Yani Semarang Hardi Ariyanto mengakui kondisi tersebut. Penyebaran Covid-19 sangat terasa dampaknya selama triwulan pertama di 2020 dibanding sebelum penyakit itu mewabah.
"Baik penerbangan domestik maupun internasional, jumlah penumpang menurun sekitar lima persen," kata dia, Rabu, 11 Maret 2020.
Hardi merinci sebelum virus corona menyebar, sepanjang 3 Desember 2019 hingga 20 Januari 2020, tercatat ada pergerakan penumpang sebanyak 517.497 orang. Setelah virus menyebar, selama 21 Januari sampai 10 Maret 2020 hanya ada 491.841 penumpang.
"Sangat kontras antara sebelum dan sesudah ada virus corona," ucap dia.
Menurut Hardi, meluasnya penyebaran virus corona membuat banyak negara, termasuk Indonesia, mengeluarkan peringatan dini yang meminta warganya membatasi perjalanan lintas negara. Di dalam negeri, Angkasa Pura I menindaklanjuti travel warning penerbangan dari pemerintah dengan menutup rute-rute penerbangan internasional.
"Ada tiga rute internasional yang ditutup pemerintah, yakni dari Italia, Iran dan Korea Selatan," ucap dia.
Belum lagi kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang menutup sementara akses jemaah umrah, membuat aktivitas penerbangan ke Tanah Suci otomatis terhenti. "Biasanya, dalam sepekan kami melayani tiga kali penerbangan ke Jeddah, Arab Saudi," tutur Hardi. Total kerugian penurunan jumlah penumpang mencapai Rp 9 miliar.
Hardi menambahkan virus corona juga berpengaruh pada bisnis logistik. Di periode yang sama, pengiriman kargo dari dan ke Ahmad Yani mengalami penurunan hingga 12 % dibanding tahun lalu. Dropnya aktivitas pengiriman barang ini didominasi kargo asal China, negara asal virus corona.
"Pengaruhnya signifikan karena selama ini pengiriman barang dari China cukup besar. Ada juga dari Iran, Italia dan Korea Selatan, juga terpengaruh," tuturnya.
Bandara Ahmad Yani sendiri tetap berkomitmen melakukan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 kendati sejumlah aktivitas penerbangan dan pengiriman kargo dibatasi. Pengecekan kesehatan terhadap penumpang dan awak kabin tetap dilakukan secara ketat, termasuk barang yang datang dan hendak di kirim dari Semarang. []
Baca juga:
- Akibat Corona, Binus Ubah Sistem Perkuliahan
- KRL Bogor-Jakarta Berpotensi Tinggi Penularan Corona
- WHO Sebut Wabah Covid-19 Menyebar ke Seluruh Dunia