Maros - Imbas dari wabah virus corona, jumlah penumpang di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar mengalami penurunan hingga 18 persen dari tahun sebelumnya. Penurunan penumpang itu khususnya untuk penerbangan internasional.
"Ada sekitar penurunan jumlah penumpang 15 persen sampai 18 persen dari tahun lalu. Apalagi setelah pemerintah Arab Saudi mengumumkan pelarangan sementara penerbangan untuk jemaah umrah," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Wahyudi, Rabu, 11 Maret 2020.
Menurut Wahyudi, setelah adanya pelarangan dari pemerintah Arab Saudi, jumlah penurunan jemaah ini sampai 2000 jumlah penumpang setiap harinya. Pemerintah Arab Saudi melakukan morotarium ibadah umrah untuk mengantisipasi penyeberan virus corona.
Ada sekitar penurunan jumlah penumpang 15 persen sampai 18 persen dari tahun lalu.
Berkaitan dengan wabah corona, Bandara Makassar telah dipasangi alat body clean disinfectant yang bisa membunuh virus pada tubuh manusia, pihak bandara juga menambah alat thermal scanner untuk deteksi suhu tubuh.
Pemasangan alat thermal scanner atas perintah kementerian perhubungan untuk mewajibkan setiap bandara di Indonesia memasang alat pengukur suhu tersebut.
"Jika ada penumpang yang tiba di bandara dan suhu tubuhnya mencapai angka 38 derajat akan diisolasi khusus di ruangan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Kami juga melakukan pantauan bekerja sama dengan KKP setiap harinya," jelasnya.
PT Angkasa Pura 1 juga bekerja sama dengan KKP sudah melakukan kegiatan simulasi penanganan penumpang suspect virus corona. Sebelumnya juga telah memasang alat deteksi virus di terminal kedatangan internasional.
Kini pengawasan ditambah dari petugas KKP yang siaga 24 jam di jam kedatangan pesawat yang baru tiba di bandara tersebut. []
