Bir Pletok Wine Lokal Khas Betawi

Bir pletok dikenal sebagai wine lokal khas Betawi yang tidak mengandung alkohol.
Ilustrasi minuman dalam botol. (Foto: Pixabay/kasjanf)

Jakarta - Bir pletok ini dikenal sebagai wine lokal khas Betawi. Tetapi bukan minuman yang memabukkan karena tidak mengandung alkohol. 

Minuman tersebut diracik dengan menggunakan rempah-rempah seperti biji pala, lada, sereh, cengkeh, kapulaga, kayu manis, daun pandan, dan daun jeruk. 

Dengan bahan tersebut tentu aman untuk kesehatan. Bir pletok dikenal sebagai minuman tradisional bagi orang Betawi dan biasanya wajib dihidangkan dalam acara-acara seperti pesta pernikahan, khitanan hingga acara kematian.

Minuman ini juga sebagai simbol kemewahan bagi kalangan masyarakat Betawi. Jika bir pletok dihidangkan dalam acara pernikahan itu menandakan lambang kesuksesan acara tersebut. 

Kebanyakan orang Betawi menganggap, jika bir pletok tidak dihidangkan dalam suatu pesta, maka apa pun makanan khas lainnya tidak akan terlihat mewah. 

Mungkin banyak yang belum mengetahui alasan orang Betawi menamakan minuman ini dengan sebutan bir pletok. Berdasarkan cerita rakyat, konon masyarakat Betawi sering melihat kebiasaan warga Belanda yang dulu tinggal di Indonesia selalu mengonsumsi wine di dalam setiap perayaan. 

Dengan alasan inilah, masyarakat Betawi juga ingin melakukan hal yang sama saat ada perayaan khusus. Namun, karena bir yang dikonsumsi warga Belanda saat itu masuk ke dalam katagori minuman beralkohol, jadi mereka meracik 'wine' dari bahan rempah-rempah. 

Sedangkan kata 'pletok' itu diambil berdasarkan proses pembuatannya, dimana minuman tradisional itu dibuat dengan cara dikocok-kocok dalam tabung bambu. Sehingga, menghasilkan suara "pletak, pletok, pletak, pletok" karena di dalamnya ada campuran es batu.

Dari khasiat yang diberikan bir pletok, hingga kini menjadi minuman khas dan obat turun temurun. Jadi tak salah, bir pletok tersebut telah populer di kalangan masyarakat. 

Memang kebanyakan orang telah memanfaatkan bir pletok untuk menghangatkan tubuh, meningkatkan nafsu makan, meredakan nyeri lambung, radang sendi, mengobati masuk angin, menambah stamina, mengobati migrain, meredakan keram, dan lain sebagainya. 

Mungkin masih agak sulit menemukan minuman tradisional khas Betawi di pasaran. Namun, biasanya dijual dan diproduksi oleh industri rumahan milik orang Betawi asli atau selalu disajikan dalam acara festival kuliner Betawi.

Bir pletok yang dijual itu dikemas dengan menggunakan botol yang terbuat dari kaca dalam ukuran yang berbeda-beda, yaitu mulai dari ukuran kecil hingga besar. Tetapi, juga banyak tersedia di tempat penjualan oleh-oleh. 

Kebanyakan orang Betawi menjadikan bir pletok ini menjadi buah tangan mereka untuk diberikan kepada sanak saudara atau orang terdekat. Meski penjualnya tak banyak, kamu masih bisa menemukan minuman ini di warung-warung sederhana seperti angkringan yang menyajikan bir pletok dalam kemasan berupa gelas.

Minuman ini aman untuk dikonsumsi anak-anak hingga dewasa. Kamu juga bisa mengonsumsinya dalam keadaan hangat atau dingin. Jangan takut dengan rasanya, sudah pasti enak dan sedikit pedas karena ada kandungan rempah-rempahnya. 

Kini, minuman tradisional itu sering juga disebut bir Jawa dan masih menjadi minuman favorit. Bagi kamu yang ingin menikmati khasiatnya, jangan lupa mulai mencoba bir pletok karena bebas dari alkohol dan alami. []

Baca juga:

Berita terkait
Cuaca Panas Minum Minuman Dingin atau Minuman Panas
Ketika cuaca panas banyak yang pilih minuman dingin, tapi ini tidak sepenuhnya tepat karena air hangat justru lebih baik diminum pada cuaca panas
Enam Kekeliruan Soal Minuman Bir
Minuman berakohol bir dibuat melalui proses fermentasi dan penyulingan. Bir minuman terpopuler ketiga setelah kopi dan teh.
Empat Minuman Memicu Semangat Bekerja
Untuk mengkatrol lagi semangat selepas berleha-leha selama liburan, empat minuman memicu semangat bekerja ini patut dicoba.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.