Biografi Bob Marley Musisi Legenda Musik Reggae Asal Jamaika

Robert Nesta Marley atau lebih dikenal dengan Bob Marley (6 Februari 1945 – 11 Mei 1981) adalah seorang penyanyi, pencipta lagu, dan musisi reggae
Legenda musik reggae, Bob Marley. (Foto: urbanislandz)

Jakarta - Para pecinta musik reggae mpasti sudah tidak asing lagi dengan orang yang satu ini, sebagai kiblat musik reggae dunia yang banyak menciptakan lagu lagu yang sangat fenomenal saat itu. 

Dengan banyak visi misi perdamaian didalam lagunya tersebut, beliau juga menjadi orang yang berpengaruh dalam misi perdamaian di benua afrika.

Robert Nesta Marley atau lebih dikenal dengan Bob Marley (6 Februari 1945 – 11 Mei 1981) adalah seorang penyanyi, pencipta lagu, dan musisi reggae berkebangsaan Jamaika. 

Bob Marley sampai saat ini dikenal di seluruh dunia sebagai musisi reggae yang paling tersohor dalam dunia musik reggae. Dia diakui perannya dalam memopulerkan dan menyebarkan musik Jamaika dan Gerakan Rastafari ke seluruh dunia

Bob Marley lahir pada tanggal 6 Februari 1945, beliau lahir di sebuah desa kecil di Jamaica bernama Nine Miles. 

Ayah Bob Marley merupakan pria berkulit putih berkebangsaan Inggris yang bernama Kapten Norval Sinclair Marley yang bekerja sebagai pengawas tanah untuk pemerintah Inggris, dan ibunya merupakan seorang berkukit hitam berkebangsaan Jamaika. 

Nama ibu Bob Marley yaitu Cedella Malcom, waktu saat itu hubungan antara orang tua Bob Marley adalah hubungan yang dicela karena perbedaan warna kulit, mengingat pada tahun itu (1940) rasisme terhadap kulit hitam masih sangat tinggi. Dan akhirnya Cedella pun memiliki masalah karena mempunyai anak dari orang berkulit putih, bahkan Bob Marley hanya bertemu ayahnya sekali dalam seumur hidupnya.

Pada tahun 1953 Cedella membawa Bob Marley untuk pindah ke Kingston ibu kota Jamaika, waktu itu Bob Marley berumur 8 tahun. Mereka tinggal di sebuah daerah bernama Trench Town, daerah dimana orang orang kurang mampu tinggal disana.

Saat disana Bob Marley mempunyai teman dekat yaitu Neville O’Riley Livingston atau dikenal “Bunny”, mereka berdua sama sama menyukai musik dan Bunny lah yang meningspirasi Bob Marley untuk belajar beramin gitar. Beberapa tahun ayah Bunny yaitu Thadeus Livingston dan ibu Bob Marley menikah dan mempunyai mereka mempunyai putri bernama Claudette Pearl.


Awal Karir Bob Marley

Dan saat itu Bob Marley dan juga Bunny semakin mendalami musik sehingga Bob Marley mendapat kesempatan pelatihan vokal dari artis terkenal yaitu Joe Higgs.

Joe Higgs ini dikenal sebagai bapaknya Reggae, dan dibawah bimbingan Joe Higgs Bob Marley berusaha untuk meningkatkan kemampuan menyanyinya itu. Dalam pelatihan ini Bob Marley berkenalan dengan salah satu murid dari Joe Higgs yang bernama Peter Mcintosh.

Dengan ketekunannya di dunia musik Bob Marleypun di undang oleh salah satu produser rekaman lokal yang bernama Leslie Kong dan meminta Bob Marley untuk merekam beberapa singel yang berjudul, Judge Not, One Cup Of Coffe, Do You Still Love Me dan Teror yang dirilis pada tahun 1962.

Waktu itu Bob tidak terlalu sukses sehingga pada tahun 1963 Bob Maley, Bunny dan Peter Mcintosh membuat sebuah grup musik yang berama The Tenenagers tapi berganti nama menjadi The Wailing RudeBoys, dan lalu berubah lagi menjadi The Wailing Wailers dan sampai akhirnya menjadi The Wailers.

Pada 1963, Marley, Livingston, dan McIntosh membentuk The Wailing Wailers, dengan single pertama berjudul "Simmer Down".

Segera, lagu tersebut naik ke puncak tangga lagu jamaika pada Januari 1964. Beberapa orang masuk dalam band seperti Junior Braithwaite, Beverly Kelso dan Cherry Smith.

Tahun berikutnya, band reggae ini merilis album pertama mereka, The Wailing Wailers, dengan single yang sukses "Rude Boy".

Ditinggalkan Braithwaite dan Kelso, The Wailers merilis album internasional pertama "Soul Rebels" pada 1970.

Pada 1971, band ini merilis dua album populer, "Soul Revolution", dan "The Best of the Wailers".

Tahun berikutnya, Marley menandatangani kontrak dengan CBS Records yang berbasis di London.

The Wailers tampil bersama I-Threes, grup wanita yang anggotanya termasuk Marcia Griffiths, Judy Mowatt dan istri Marley, Rita.

Band yang kemudian dinamakan Bob Marley & The Wailers, melakukan tur secara luas dan membantu meningkatkan popularitas reggae di luar negeri.

Pada 1975, mereka mencetak hit Top 40 pertama mereka di Inggris dengan lagu "No Woman, No Cry."



Pernikahan Bob Marley dan Agama Bob Marley

Bob Marley menikahi Rita Anderson pada 1966 dan menghabiskan beberapa bulan tinggal di Delaware, AS, bersama ibunya.

Ketika kembali ke Jamaika, dia mulai menjelajahi sisi rohaninya. Dia mengembangkan minat pada gerakan Rastafari.

Gerakan Rastafari baik secara agama dan politik dimulai di Jamaika sekitar 1930-an. Marley lalu menumbuhkan rambut gimbal khasnya.

Sebagai seorang Rasta yang taat, Marley bahkan mengikuti bagian dalam ritual penggunaan ganja.

Gerakan tersebut meyakini jika merokok ganja dapat membersihkan tubuh dan pikiran, serta membawa jiwa lebih dekat kepada Tuhan.

Dari Jamaika, gerakan Rastafari menyebar ke seluruh dunia berkat popularitas dari Bob Marley. Lirik lagu dari bintang reggae itu penuh dengan berbagai doktrin Rasta.

Hingga kini, Rastafarianiesme tidak pernah menjadi agama yang sangat terorganisir, dan banyak penganutnya memandangnua sebagai budaya atau cara hidup.


Pembunuhan Bob Marley

Kembali ke Jamaika, Bob Marley dipandang sebagai pendukung Partai Nasional Rakyat. Karena dia mengisi acara amal di suatu konser yang saat itu Partai tersebut sebagai penyelenggaranya

Pengaruhnya itu dianggap sebagai ancaman sehingga ada upaya pembunuhan terhadapnya pada 1976. Dua hari sebelum konser, sekelompok pria bersenjata menyerang Marley dan Wailers.

Satu peluru mengenai tulang dada dan bisep Marley. Meski tidak terluka parah, tapi manajernya, Don Taylor, terkena tembakan lima kali dan harus menjalani operasi untuk menyelamatkan hidupnya.

Motif penembakan tidak pernah terungkap dan Marley meninggalkan negara itu sehari setelah konser.


Kematian Bob Marley dan penyakitnya

Pada 1977, Marley didiagnosis menderita melanoma ganas, sejenis kanker kulit. Penyakit itu diketahui setelah dokter menemukan luka pada jari kakinya yang terluka akibat bertanding sepak bola.

Saat itu, dokter merekomendasikan agar kaki Marley diamputasi, namun dia menolaknya.

Meski mampu melawan kanker selama berbulan-bulan, Marley tidak punya waktu lebih lama untuk hidup.

Bob Marley melakukan 2 pertunjukan di Madison Square Garden dalam rangka merengkuh warga kulit hitam di Amerika Serikat. Namun pada tanggal 21 September 1980, Bob Marley pingsan saat jogging di NYC's Central Park. Kankernya telah menyebar sampai otak, paru-paru dan lambung. 

Penyanyi reggae inipun akhirnya meninggal dunia di Miami Hospital pada 11 Mei 1981 di usia 36 tahun, dengan meninggalkan seorang istri dan 15 orang anak. Dia dimakamkan di Jamaika pada 21 Mei 1981.

Di Jamaika saat beliau dimakamkan banyak sekali masyarakat yang mengantarkan jenaxah beliau ketempat peristirahatan terakhirnya, karena belia merupakan orang yang sangat berjasa bagi perdamaian di afrika, karena pada saat itu sedang terjadi perang saudara di benua afrika, lewat lagu lagunya lah Bob Marley mampu membuat perdamaian di Benua Afrika tersebut.[]


(Haykal)

Baca Juga:

Berita terkait
Amazon Siarkan Langsung Anugerah Musik
Amazon akan mengudarakan secara eksklusif penganugerahan Academy of Country Music Awards tahunan ke 57 dari Las Vegas
5 Alasan Kenapa Kita Harus Mendengarkan Musik
Musik membeerikan suasana hati yang positif, menawarkan teman yang berharga, dan memungkinkan kita untuk mengekspresikan emosi
5 Daftar Musik KPop Terpopuler di Tahun 2021
Lagu After School merupakan musik pop yang dikolaborasikan dengan reggae dan trap beat.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.