Binaan Kemensos, Anak Jalanan Mojokerto Kelola Kedai Kopi

Kementerian Sosial melalui Balai BRSKP Napza “Satria” Baturraden berhasil berikan pembinaan kepada anak jalanan yang akhirnya mengelola kedai kopi.
Menteri Sosial Tri Rismaharini saat meresmikan Millenial Koffe pada Jumat, 5 Februari 2021. (Foto: Tagar/Dok. Kemensos)

Mojokerto - Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Balai Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan (BRSKP) Napza “Satria” Baturraden berhasil berikan pembinaan kepada anak jalanan yang memiliki ketergantungan akan Napza di Kota Mojokerto, Jawa Timur dan anak jalan tersebut telah mandiri dan mengelola Millenial Koffe.

Ini adalah upaya Kemensos membantu anak-anak jalanan berkembang lebih positif, dan mandiri dengan mengelola usaha kuliner. Kita melatih dan memfasilitasi mereka agar mereka mandiri secara ekonomi dengan memiliki keahlian. Dan tidak kembali ke jalan,

Tempat usaha ini merupakan kebijakan pemerintah pusat melalui Kemensos guna membantu penganganan anak-anak jalanan. Sehingga kompleksitas pembangunan kesejahteraan sosial tidak hanya berada di pundak pemerintah daerah.

Millenial Koffe sendiri berlokasi di Dusun Genengan, Kelurahan Ganjar Agung, Kecamatan Puri, Kota Mojokerto, Jawa Timur. Kedai kopi dengan tema monochrome tersebut pun menarik banyak pembeli.

“Saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman di Balai (BRSKP Napza “Satria” Baturraden) yang telah dengan tekun dan sabar membina anak-anak ini. Juga kepada pemerintah daerah yang tela memberikan kesempatan dan ruang bagi anak-anak untuk tumbuh dengan baik,” ucap Menteri Sosial Tri Rismaharini saat meresmikan Millenial Koffe pada Jumat, 5 Februari 2021.

Risma menilai pembinaan terhadap anak-anak jalanan tersebut bukanlah hanya tanggung jawab Pemerintah Daerah melainkan juga dari Pemerintah Pusat yang mana sesuai dengan amanat UUD 1945 dan megamanatkan untuk menyejahterakan anak.

"Ini adalah upaya Kemensos membantu anak-anak jalanan berkembang lebih positif, dan mandiri dengan mengelola usaha kuliner. Kita melatih dan memfasilitasi mereka agar mereka mandiri secara ekonomi dengan memiliki keahlian. Dan tidak kembali ke jalan,” ujarnya.

Dirinya pun mengakui membina anak dengan masalah sosial memang bukan perkara mudah dan membutuhkan usaha serta kerja keras agar mereka bersedia untuk diberikan pembinaan. “Butuh keikhlasan dan ketekunan kita semuanya,” kata Risma.

Mensos Risma kemudian menyampaikan pesan berisikan motivasi kepada anak-anak tersebut untuk tidak putus asa akan tantangan berat yang dihadapi sebab dirinya mengatakan Tuhan itu ada dan Maha Adil.

“Tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan. Kalau ada masalah jalan lari, harus dihadapi. Memang tidak mudah, memang berat, tapi bisa kita atasi,” ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat yang mendampingi Mensos mengatakan pada awal Januari 2021, BRSKP Napza “Satria” Baturraden telah dilakukan penjangkauan terhadap anak jalanan di wilayah Kota dan Kabupaten Mojokerto.

“Dari hasil identifikasi diketahui mereka biasa turun ke jalan untuk mengamen dan juga terindikasi menjadi penyalahguna Napza,” ucapnya.

Terdapat 5 anak jalanan yang memiliki keinginan untuk pulih serta mandiri secara mandiri sehingga tidak kembali ke jalan untuk mengamen. Menurut hasil asesmen diambil kesimpulan kelima anak tersebut memerlukan rehabilitasi sosial di BRSKP Napza “Satria” Baturraden dengan target:

a) Pulih dari ketergantungan Napza,

b) Memiliki perilaku yang adaptif sesuai dengan norma dan etika, dan

c) Dapat mandiri secara ekonomi dengan mengembangkan usaha sesuai dengan minat dan bakat.

“Kelima anak jalanan dari Mojokerto telah menjalani rehabilitasi sosial di BRSKP Napza “Satria” Baturraden selama 28 hari,” tambahnya.

Pada masa rehabilitasi tersebut telah dilakukan berbagai terapi seperti:

a) Terapi Fisik : Detoksifikasi, pemeriksaan kesehatan rutin, olahraga, kebersihan diri,

b) Terapi Mental Spiritual : Penguatan mental dan peningkatan ibadah,

c) Terapi Psikososial : kegiatan terapi individu (konseling) dan terapi kelompok (konseling kelompok, morning meeting/breafing, PAGE, evaluasi harian, evaluasi dan target mingguan, diskusi, residen meeting, sharing circle).

“Mereka juga diajari keterampilan vokasional dan kemandirian, yakni Pelatihan Barista, Pelatihan Digital Marketing, Kunjungan dan Pelatihan Pembuatan Sepatu, dan Pelatihan Sablon,” ucapnya.

Sementara untuk memberikan dorongan kemandirian setelah rehabilitasi, anak-anak tersebut diberikan bantuan sesuai dengan minatnya masing-masing. 3 anak memilih untuk memperdalam pembuatan sepatu sementara 2 anak lainnya memilih usaha kedai kopi.

Sambutan baik pun disampaikan oleh Bupati Mojokerto Pungkasiadi atas upaya Mensos Risma dalam memberdayakan anak jalanan dengan usaha kuliner.

Salah satu anak jalanan berinisial MYA pun sampaikan ucapan terima kasihnya kepada Mensos Risma. "Terima kasih kepada Bu Risma yang sudah blusukan di Mojokerto dan membantu anak-anak jalanan,” katanya.

Menurutnya tanpa bantuan dari Mensos dirinya mungkin akan masih berada di jalanan. "Terima kasih bunda karena bunda saya bisa punya pekerjaan dan tidak kembali ke jalan,” ucap MYA. 

Pada kedai kopi tersebut pun bertuliskan kata-kata motivasi untuk memotivasi anak-anak jalanan dalam berkreasi dari Mensos Risma pada salah satu dindingnya yang bertuliskan. ‘Gagal - Bangkit, Gagal - Bangkit Sampai Kegagalan Takut Padamu’. []

Berita terkait
DPR RI & Kemensos Salurkan Bantuan untuk Longsor Majalengka
Komisi VIII DPR dan Kementerian Sosial salurkan bantuan senilai Rp 132,7 juta kepada korban bencana longsor Majalengka.
Pemulung di Balai Kemensos Dapatkan Pelatihan Memasak
Sebagai bekal untuk membuka usaha kuliner, Pemulung di Balai Kemensos dapatkan pelatihan memasak.
DTKS, Kemensos & Perguruan Tinggi Susun Parameter
Kementerian Sosial bekerjasama dengan perguruan tinggi susun parameter yang tepat.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.