DTKS, Kemensos & Perguruan Tinggi Susun Parameter

Kementerian Sosial bekerjasama dengan perguruan tinggi susun parameter yang tepat.
Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam Rapat Koordinasi Program Penanganan Fakir Miskin, di Manado, Sulawesi Utara pada Rabu, 20 Januari 2021. (Foto: Tagar/Dok. Kemensos)

Manado - Kementerian Sosial (Kemensos) bekerjasama dengan perguruan tinggi susun parameter yang tepat guna memastikan penerima manfaat menerima bantuan sesuai dengan kebutuhannya.

Kedepannya, parameter tersebut akan digunakan oleh pemerintah kabupaten dan kota untuk menentukan data kemiskinan sebelum dikirimkan ke Kementerian Sosial. Parameter baru akan berbeda-beda, sheme-nya juga mungin akan berbeda. Proses pemutakhiran nantinya juga akan melibatkan pemerintah provinsi.

“Jadi kalau paramaternya sama, misalnya pakaian, bagaimana dengan warga kita yang berada di gunung? Sebenarnya saya berharap parameter ini sudah selesai akhir Januari, sehingga awal Februari sudah bisa dilakukan didapat updating data dari daerah dengan parameter baru. Sehingga data lebih sempurna,” ucap Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam Rapat Koordinasi Program Penanganan Fakir Miskin, di Manado, Sulawesi Utara pada Rabu, 20 Januari 2021.

Mensos mengatakan, dirinya tidak akan melakukan proses pembaruan data dengan prinsip-prinsip statistik.

“Kami akan menggunakan data dari daerah, yang akan direkap oleh provinsi. Kemudian dikirim ke kami. Nah, nantinya perguruan tinggi akan melakukan verifikasi, quality assurance terhadap data tersebut. Jadi saya tidak akan melakukan pendataan statistik,” ucapnya.

Risma pun meminta pemerintah kabupaten maupun kota untuk dapat menggunakan parameter tersebut dalam pembaruan data kemiskinan di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

“Memang mungkin berat. Tapi yakinlah hal itu dilakukan karena apa yang kita kerjakan untuk kebaikan masyarakat,” ujarnya.

Mensos Risma juga meminta adanya penguatan sinergi dengan oemerintah kabupaten dan kota sebab Kementerian Sosial akan melakukan evaluasi terhadap data kemiskinan dari pemerintah kabupaten dan kota setiap pekan.

Perlu diketahui, pada Tahun Anggaran 2021 Kemensos akan melakukan melakukan penyempurnaan DTKS dan melakukan perluasan sasaran menjadi 60% masyarakat dengan pendapatan terbawah. Peningkatan data menjadi 60% masyarakat dengan pendapatan terbawah, setara dengan 41.697.344 rumah tangga, atau 162.003.487 jiwa.

Komitmen serta keseriusan dalam reformasi program perlindungan sosial pun tercermin dalam alokasi anggaran sebesar Rp 1.272.504.396.000 guna penyempurnaan kualitas DTKS yang telah disetujui oleh Komisi VIII pada Rapat Dengar Pendapat di akhir 2019. []

Berita terkait
Kemensos Serahkan Bantuan Rp 1,8 Miliar untuk Manado
Kemensos menyerahkan bantuan senilai Rp 1,8 miliar untuk upaya penanganan banjir dan longsor di Kota Manado
Banjir Bandang Jember, Tagana Kemensos Dirikan Dapur Umum
Kementerian Sosial melalui Taruna Siaga Bencana secara sigap tangani dampak banjir bandang di Jember dengan dirikan dapur umum lapangan.
Mensos Pastikan Kemensos Cepat Tanggapi Dampak Bencana
Tri Rismaharini pastikan Kementerian Sosial (Kemensos) telah melakukan respon cepat terhadap penanganan dampak bencana yang terjadi di Indonesia.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu