Bilik Asmara untuk Pengungsi Merapi di Deyangan Magelang

Tempat pengungsian warga lereng Merapi di Deyangan, Magelang, menyediakan dua bilik asmara untuk memenuhi kebutuhan biologis pengungsi.
TEA Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kab Magelang menyediakan dua ruang bilik asmara sebagai sarana mememuhi kebutuhan biologis para pengungsi Merapi. (Foto: Tagar/Solikhah Ambar Pratiwi)

Magelang - Tempat Evakuasi Akhir (TEA) Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah punya fasilitas baru untuk pengungsi lereng Merapi. Bilik asmara namanya, disediakan guna memenuhi kebutuhan biologis warga selama di pengungsian.

Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana Desa Deyangan, Muh Sumaryatin menyatakan keberadaan bilik asmara ini diharapkan dapat melengkapi kebutuhan para pengungsi secara umum.

"Karena ini TEA untuk pengungsi, semua fasilitas kami sediakan. Baik itu tempat tidurnya, WC nya, tempat untuk menunggu tamu, kemudian ada bilik asmara. Untuk melengkapi fasilitas-fasilitas kebutuhan manusia secara umum," kata dia, Minggu, 14 November 2020.

Cuma dua ruang, kanan dan kiri ini. Ya kalau pada praktiknya, istilahnya gantian gitu ya.

Menurut Sumaryatin, kebutuhan biologis merupakan salah satu yang harus difasilitasi dan dipenuhi. "Karena yang namanya asmara itu tidak terpancang tempat waktu maupun keadaan. Kalau memang hasrat ya harus disalurkan begitu," tuturnya.

Dia menyebutkan, saat ini TEA Desa Deyangan menyediakan dua ruang bilik asmara. Kedua ruangan tersebut dapat dipergunakan oleh para pengungsi secara bergantian.

"Cuma dua ruang, kanan dan kiri ini. Ya kalau pada praktiknya, istilahnya gantian gitu ya," ujar Sumaryatin.

Baca juga: 

Karena kondisi yang terbatas, tambah dia, keberadaan bilik asmara juga menyesuaikan. Yang terpenting adalah adanya ketersediaan fasilitas untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi selama menghadapi ancaman bencana alam erupsi Merapi.

"Ya kalau kondisi normal, (dua bilik) ya tidak cukup. Tapi karena ini kondisi erupsi atau sedikit ada kesusahan, kami sediakan dua ya kami anggap cukup," pungkasnya. []

Berita terkait
Hindari Awan Panas Merapi, Sapi di Klaten Ikut Mengungsi
Sapi milik warga Balerante, Klaten juga ikut mengungsi. Pengalaman ratusan sapi mati kena awan panas Merapi pada 2010 jadi pelajaran.
BPBD Magelang Tambah Kapasitas Pengungsian Warga Merapi
BPBD Magelang mengantisipasi lonjakan pengungsi jika Merapi erupsi. Kini sudah disiapkan 950 bilik di sembilan titik pengungsian.
Hindari Abu Vulkanik Merapi, Stupa Borobudur Ditutup Terpal
Balai Konservasi Borobudur menutup stupa dan lantai Candi Borobudur demi mencegah paparan erupsi Gunung Merapi.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.