Glasgow, Skotlandia - Presiden Amerika Serikat (AS), Joseph Biden, dan Presiden RI, Joko Widodo, Senin, 1 November 2021, meminta junta militer Myanmar untuk membebaskan para tahanan politik, seperti dikatakan oleh staf Gedung Putih, sebagaimana dikutip dari Kantor Berita AFP.
Pada pertemuan bilateral di sela-sela KTT iklim COP26 di Glasgow, Biden dan Jokowi juga menyoroti "kebebasan laut" di kawasan Indo-Pasifik, masih menurut pejabat Gedung Putih, menggunakan bahasa yang biasanya mengacu pada kritik terhadap kehadiran China yang semakin kuat.
Menurut Gedung Putih, mereka "menyatakan keprihatinan terhadap kudeta di Burma dan sepakat agar militer Burma menghentikan kekerasan, membebaskan semua tahanan politik, dan mengembalikan demokrasi dengan cepat.”
Biden "menyatakan dukungan" untuk posisi ASEAN di Myanmar, yang bulan lalu memboikot pertemuan puncak kelompok regional Asia Tenggara setelah ketuanya dilarang hadir pada pertemuan yang dilaksanakan secara virtual tersebut.
Indonesia menjadi presidensi kelompok G20 dan Biden “menyatakan dukungan untuk kepemimpinannya di Indo-Pasifik sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dan pendukung kuat tatanan berbasis aturan internasional," kata pejabat Gedung Putih (ah/rs/au)/AFP/voaindonesia.com. []
Militer Myanmar Dilaporkan Langgar Hukum Internasional
Kebebasan Pers di Myanmar Memburuk
KTT ASEAN Tanpa Perwakilan Junta Militer Myanmar
Penyelidik HAM PBB Serukan Jenderal Myanmar Ditahan