Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan ada sekitar Rp 1,7 miliar penduduk di dunia belum memiliki akses pada sektor keuangan. Diketahui jumlah ini setara 21,65 persen dari total populasi dunia yang mencapai 7,85 miliar menurut pencatatan ditahun ini.
“Di negara berkembang, sebanyak 67 persen penduduknya itu belum punya akses, bahkan di negara maju 94 persen, apalagi kelompok wanita dan kelompok muda. Inilah kenapa sesuai arahan Presiden, inklusi ekonomi dan keuangan adalah salah satu agenda prioritas," ujar Perry di acara bertajuk Kupas Tuntas Prioritas Finance Track untuk Pulih Bersama, Rabu, 22 Desember 2021.
Tujuannya untuk mendorong produktivitas kapasitas dan akses keuangan.
Menurut Perry, dalam upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi adalah akses masuk di sektor keuangan yang memadai. Pasalnya, hal itu akan membuat masyarakat lebih banyak mendapatkan bantuan pembiayaan, transaksi pembayaran juga akan semakin mudah, dan efisien.
Untuk itu, salah satu agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia adalah mendorong inklusi ekonomi dan keuangan pada saat ini.
- Baca Juga: Sistem BI-Fast Diluncurkan, Biaya Transfer Antar Bank Turun
- Baca Juga: Hore! Ini Daftar 22 Bank yang Terapkan Biaya Transfer Rp2500
"Tujuannya untuk mendorong produktivitas, kapasitas, dan akses keuangan," ucapnya.
Perry juga menilai peningkatan inklusi keuangan bisa dilakukan dengan upaya mempercepat dan memperluas digitalisasi ke masyarakat. Sayangnya Langkah ini kebanyakan baru dilakukan di kota-kota besar saja.
Padahal, Langkah digitalisasi diharapkan bisa masuk ke masyarakat kecil untuk meningkatkan UMKM. Bank Indonesia juga sudah melakukan Gerakan digitalisasi melalui Qris yang sudah banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia dalam bertransaksi dan mengakses keuangan.
- Baca Juga: 3 Pilar BI Diharapkan Majukan Ekonomi & Keuangan Syariah
- Baca Juga: BI Layani Penukaran Uang Rusak Secara Daring
Perry mengatakan bahwa Qris telah digunakan oleh 13 juta orang ditahun ini dan ditargetkan meningkat menjadi 15 juta pengguna di tahun depan. Selain Qris, BI juga memperkenalkan BI Fast yang sudah diluncurkan mulai Selasa, 21 Desember 2021.
Program BI Fast diluncurkan guna mempermudah pembayaran ritel untuk UMKM dan masyarakat salah satunya dengan transfer antar bank yang diturunkan menjadi Rp 2.500 per transaksi.
(Fasya Aldiza Mutasyifa)