Bhutan Belum Berencana Buka Objek Wisata untuk Turis

Bhutan belum berencana membuka kembali pariwisata di sana dalam waktu dekat untuk wisatawan asing di era normal saat ini.
Taktsang Monastery, Tiger\'s Nest, Paro, Bhutan. (Foto: Instagram/picturesque.ad)

Jakarta - Bhutan belum berencana membuka kembali pariwisata di sana dalam waktu dekat untuk wisatawan asing di era normal saat ini. Padahal sejumlah negara di seluruh dunia sudah mengambil sikap berbeda mengenai kapan dan bagaimana cara membuka diri bagi para pengunjung asing. 

Direktur Jenderal Dewan Pariwisata Bhutan, Dorji Dhradhul mengatakan jika langkah yang akan diambil negaranya tergantung pada perkembangan kasus virus Corona yang menjadi pandemi global.

"Sementara kami juga berharap untuk memulai dan membuka kembali pariwisata kami dengan cepat, tentu saja ini tergantung pada perkembangan positif secara global. Karena itu, kami belum menetapkan tanggal untuk pembukaan kembali," kata Dorji Dhradhul seperti dikutip laman LonelyPlanet.

Dhradhul pun sejauh ini bersyukur, negaranya memiliki jumlah kasus Covid-19 yang tergolong minim. "Bhutan telah diberkati dengan jumlah kasus Covid-19 yang terbatas, semuanya diimpor tanpa transmisi lokal dan tidak ada korban jiwa," ucapnya.

Bhutan menjadi salah satu tempat wisata yang digemari pengunjung asing sejak 1970-an dengan kebijakan "High Value, Low Volume" yang bertujuan untuk menghindari pariwisata dalam jumlah massal.

"Ini merupakan sebuah keinginan untuk memberikan pengalaman eksklusif kepada wisatawan dengan mengelola volume. Hal ini mengenai rencana pariwisata berkelanjutan. Ini mengenai sesuatu hal untuk mengejar pariwisata di bawah kerangka filosofi pengembangan Gross National Happiness. Terhadap latar belakang ini, kami percaya bahwa memulai kembali pariwisata ke Bhutan kemungkinan akan lebih mudah daripada untuk tujuan perjalanan lainnya," ujar Dhradhul.

Negara ini akan melanjutkan rencana begitu perbatasan terbuka kembali nantinya dengan langkah-langkah keselamatan yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan yang diberlakukan untuk semua penyedia layanan pariwisata.

Sejauh ini, perbatasan internasional masih ditutup, kecuali untuk pengiriman barang-barang kebutuhan pokok, dan pemulangan orang-orang Bhutan dari luar negeri. Selain itu, Bhutan juga menerapkan karantina 21 hari seperti sekarang, sedangkan yang lain menerapkannya 14 hari.

Dewan Pariwisata Bhutan mengatakan bahwa mereka melihat peluang dalam krisis saat ini bagi negara tersebut untuk lebih merangkul tren perjalanan kesehatan, dan memikirkan langkah positif untuk mempromosikan tujuan sebagai tempat di mana orang bisa berlibur, beristirahat, dan bersantai. []

Baca juga:

Berita terkait
Cerita Pengelola Wisata Saat Pandemi di Kulon Progo
Sektor pariwisata masih mati suri, termasuk di Kulon Progo, Yogyakarta. Pengelola objek wisata sementara alih profesi sebagai petani.
Wisata Gunung Ijen dan Bromo Akan Dibuka Kembali
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan wisata kawasan Gunung Ijen dan Bromo bisa dibuka setelah empat daerah sudah masuk zona kuning.
Korban Covid-19 , Maskapai Kolombia Bangkrut
Maskapai penerbangan nasional Kolombia, Avianca mengalami kebangkrutan akibat dampak pandemi Covid-19.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.